Waduk Sempor – Wisata Keren Murah Meriah di Gombong Kebumen

Lebaran Idul Fitri kemaren, saya gak liburan dan lupa akan liburan karena pekerjaan banyak. Dan kerja terus juga bikin penat dan pengen melepaskanya dengan piknik sesaat. Nah, beberapa waktu yang lalu saya jalan jalan ke wisata terdekat yang ada di Kota saya. Tempat tersebut bernama Waduk Sempor yang ada di Kecamatan Gombong Kota Kebumen Jawa Tengah. 


Perjalanan dari rumah saya ke tempat tersebut sekitar 1 jam. Waduk Sempor ini adalah danau yang dulunya sebuah desa pada jaman Belanda. Karena bentuknya cekungan, oleh orang orang Belanda di Jadikan waduk. Di buatnya waduk ini juga berfungsi sebagai pengairan ribuan hektar sawah di daerah kami. Aliasnya Belanda tau betul dengan apa yang di lakukanya. Yaitu memboyong semua warga desa karena akan di jadikan waduk yang sangat berguna untuk pertanian.




Pas kemarin kesini, waduk dalam kondisi sangat surut. Jadi airnya turun banyak sekali. Sampai muncul gunungan di tengah tengah waduk. Sayapun sampai turun menggunakan motor. 




Waduk ini sangat ramai saat sore hari. Banyak sekali anak muda yang berkunjung kesini. Pemancing pun banyak. Di tepian waduk, di bagian tanah yang masih basah, banyak di manfaatkan penduduk sekitar untuk bercocok tanam, seperti ketela dan juga padi. 



Pemandangan sekeliling waduk yaitu bukit bukit yang menjulang tinggi yang di penuhi pohon pinus. Sebenarnya saya sudah seringkali kesini untuk sekedar jalan jalan. Sering juga saya kesini untuk memancing. Nah, pas kemarin kesini, yang mancing jarang karena sekarang musim kemarau panjang. Mungkin karena ikanya juga berkurang karena musim kemarau, tidak seperti saat musim penghujan karena biasanya ikanya banyak terlihat di pinggiran.


Hal menarik yang di tawarkan oleh Waduk ini yaitu pemandangan waduk itu sendiri terutama di musim hujan karena airnya penuh. Waduk ini memiliki banyak spot foto intagramable bagi kalian yang suka berfoto. Spot paling keren itu di bagian dekat bendunganya karena letaknya di ketinggian, jadi kalian bisa berfoto dengan background kota Gombongnya  (Sebenernya kecamatan tapi sering di sebut kota karena ramainya). 


Pas saya kemaren kesana, saya juga menjajal perahu klothok mengitari waduk. Bayarnya pun cuma 10 ribu rupiah. Murah banget pokonya. Sampai bosen karena waktu yang di tempuh cukup lama, yaitu sekitar 30 menit. 


Nah, karena baru pertama kali, saya pun berfoto foto dan sengaja bawa kamera digital dari rumah selain kamera smartphone tentunya. Karena blogger itu bukan hanya tentang menulis, tapi tentang  memotret karena lama lama blogger itu seperti jurnalis yang kudu bikin tulisan feature, jadi keberadaan alat foto itu sangat penting. 


Lanjut ke cerita berikutnya. Saat perjalanan, kami banyak melihat tebing tebing yang memang sepertinya masih hutan dan belum ada penghuninya, soalnya terlihat seperti hutan. Cuma memang ada beberapa pemancing yang dengan beraninya turun lewat tebing. 

Kami juga banyak melihat gerombolan bangau liar berterbangan. Pemandangan menjadi sangat indah di senja sore hari, dan angin juga lumayan kencang, jadi agak dingin. Tapi untunglah karena saya bawa jaket, jadi gak terlalu kedinginan. 



Di dalam perahu klothok, saya duduk di tengah karena kalo duduk di pinggir takut hp atau kamera saya kecemplung air, nangis dah entar. Buat yang bawa anak anak anak kudu dijaga betul betul, karena takutnya anak berlarian ke tepian ruangan kapal karena pengen liat air. Hi ngeri. Disini juga ada keramba ikan mujair. Namun pas saya liat gak ada nelayanya, kayaknya sih karena musim kemarau ikanya jadi gak banyak.



Akhirnya rute perjalanan pun berakhir, dan perahu kembali ke dermaga. Disini juga ada penyewaan canyon atau getek, dan juga bebek bebekan air yang cara menjalankanya dengan cara di ontel mirip sepeda. Tarif per jam nya ada pada gambar di bawah. Oiya, baik perahu klothok ataupun wahana wisata lainya, sudah ada alat keselamatanya berupa pelampung, dan juga tim pemandu keamananya untuk berjaga jaga.
  

 



Puas berkeliling, saya menyempatkan untuk makan di warung sekitar. Dan lagi lagi, harganya murah meriah abis. 1 buah mendoan ukuran besar cuma 3000 rupiah. Kupat atau ketupat atau nasi lontong 1 buah cuma 1000 rupiah, di tambah sambal kecap atau saos, minumnya teh manis anget 2000 rupiah, maknyus tenan, dan warungnya bersih Sob. Dimakan di tepi danau di sore hari, suasananya santai bener dah pokonya. Apalagi bareng temen atau pasangan hidup, pasti lebih seru pokonya. Bayar 10.000 sudah kenyang banget. 



Tadinya saya pikir mau minum air putih saja karena saya bawa sendiri, tapi seringkali saat saya berwisata, saya sengaja membeli sesuatu atau minimal jajan lah di warung sekitar, dengan tujuan agar perkenomian warganya sebagai penyedia wisata bisa semakin terangkat. 

Untuk parkir motor sebenernya bisa gratis, tapi alangkah baiknya jika parkir di tempat parkir yang di sediakan panitia, biar perekonomian warganya maju dan gak usah merantau lagi karena Jakarta sudah sesak oleh pendatang. Dan kemarin saya ambil parkir gratis saja karena tempat parkir yang di sediakan panitia baru buka setelah sore hari. (pembahasanya receh tapi penting yah hehehe). Oiya, disini juga ada saungnya lho, sewanya 10.000 sepuasnya, asik banget pokonya.


Nah, itulah pengalaman saya berwiasta ke Waduk Sempor Gombong kemarin. Untuk yang mau ke sini, ancer ancernya dari Pasar Wonokriyo Gombong, jalan ke arah utara kurang lebih 5 kilometeran, jalanya pas menuju waduknya naik, karena memang letaknya di ketinggian.  


Untuk yang ada di Banjarnegara, tinggal jalan ke arah selatan lewat Mandiraja, karena Waduk Sempor ini letaknya di selatan Banjarnegara. Gak bakal kesasar deh karena sekarang ada google maps.

Nah, itulah perjalanan saya kemarin. Buat kalian yang mau datang kesini, ada baiknya jika datang pas musim terang, dan kalau mau menginap, disini juga ada hotelnya lho, letaknya di ketinggian dan viewnya keren banget. Selamat berlibur.


Posting Komentar

0 Komentar