Memaknai Arti Sawang Sinawang dan Menaruh Empati dalam Keprihatinan Sosial


Foto : http://lmizakat.id/

Hai guys, dalam kehidupan sehari-hari tentu kita sering menganggap hidup orang lain lebih enak dari kita. Lebih bahagia, lebih sejahtera, lebih banyak harta, dan sebagainya. Padahal kita tidak tahu yang sebenarnya terjadi, karena setiap manusia pasti punya problematikanya masing-masing. 

Dan tentu saja sebaliknya, orang lain pun berpikir sama dengan kita. Mereka pikir hidup kita lebih enak, lebih bahagia, lebih terjamin, lebih sejahtera, dan sebagainya. Padahal itu juga belum tentu benar. Dalam istilah Jawa ini dinamakan sawang sinawang atau saling beranggapan satu sama dan sebaliknya. 

Seringkali terjadi, orang yang kita anggap hidupnya lebih sejahtera dan bahagia, ternyata setelah kita tahu, kita bisa merasakannya dan mengelus dada setelah mendengar ceritanya. 

Terkadang, saya suka ngomong sendiri didepan kaca sambil memperhatikan orang lewat di depan rumah “orang itu sepertinya hidupnya lebih bahagia dan sejahtera” Padahal aslinya tidak tahu. 

Kita tidak tahu apa yang mereka rasakan dan punya masalah apa? Bisa jadi mereka lebih bahagia dari kita. Atau malah masalah mereka lebih berat dari kita. Entah itu masalah ekonomi, keluarga, mental, dan sebagainya. 

Yang terlihat di permukaan memang indah karena banyak orang tersenyum diatas luka. Dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa tahu. Maka dari itu, bersyukur adalah hal terbaik. Dengan bersyukur, berarti kita bisa menerima segala hal dan menerima dengan lapang dada apa yang sudah terjadi. 

Bersyukur itu penting karena di bawah lapisan tanah masih ada tanah lagi. Maksudnya, masih ada banyak orang yang masalahnya lebih berat dari kita. 

Bersyukur punya badan yang sehat, punya rumah dan orang-orang yang kita sayangi, tentu itu nikmat yang luar biasa, bukan? Makannya bersyukur itu seperti wajib hukumnya agar hidup lebih nikmat. 

Coba lihat di sekitar kita, tetangga kita, teman kita, saudara kita, ataupun orang-orang di luaran sana yang kita enggak tahu masalahnya. Misalnya seperti musibah yang saat ini terjadi yaitu meledaknya Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. Dari musibah tersebut, puluhan orang meninggal dunia dan banyak korban luka lainnya, selain kerugian materian tentunya. 

Sebelum ini, ada gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi pada November 2022 lalu. Tentu itu adalah musibah yang cukup memprihatinkan karena ratusan orang meninggal dan ribuan rumah rusak. 

Musibah ini cukup menyakitkan karena menyisakan duka yang mendalam bagi para korban. Banyak orang kehilangan anggota keluarga yang mereka sayangi. Terlebih lagi mereka yang masih di bawah umur yang kehilangan orang tuanya, seperti apa rasanya? 

Atau musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Malang, Jawa Timur, akhir tahun 2022 lalu, juga merupakan musibah yang tak pernah diinginkan. Ada 8 kecamatan terdampak. 5 Kecamatan terkena longsor dan 3 kecamatan dilanda banjir. Karena bencana tersebut, banyak warga membutuhkan bantuan karena harta benda mereka hanyut dan rusak. 

Meluaskan manfaat bersama LMI 

Hadirnya LMI (Lembaga Manajeman Infaq) membawa harapan untuk mereka karena turut peduli dan berempati atas apa yang terjadi. Hal itu berkat sinergi antara Relawan Nasional Penanggulangan Bencana (RNPB), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, dan juga LMI itu sendiri yang secara bersama-sama membantu dengan dibangunnya huntara atau hunian sementara sebanyak 10 unit dan 1 warung dari target utamanya yaitu 20 unit dan 4 warung.

Hunian sementara ini dibuat dalam ukuran 4x5 meter dengam dinding calsiboard lapis dua dengan atap spandek, yang diperkirakan dapat bertahan selama 3 tahun. Huntara ini punya ruang tidur, dapur, dan ruang tamu, serta ada pintu masuk dan dua jendela. Proses pembangungan juga lebih mudah karena dibantu tukang bangunan setempat. 

Nah, itu untuk yang bantuan gempa bumi Cianjur. Untuk yang bantuan banjir dan tanah longsor di Malang, selain relawan yang membantu membersihkan lumpur dan material tanah longsor, LMI juga menyalurkan bantuan seperti perlengkapan keluarga, alat masak, dan juga peralatan sekolah untuk anak-anak. Sehingga beban mereka pun terringankan.

Namun selain itu, LMI juga telah banyak membantu masyarakat dalam berbagai hal, seperti ekonomi, lingkungan, kesehatan, dan sebagainya. 

Untuk ekonomi, LMI pernah membantu pemodalan usaha Warkop Bunda Yatim di Bangkalan, Madura. Untuk lingkungan, LMI berkolaborasi dengan PT SMI telah menanam sebanyak 25 pohon di Lereng Wilis. Sementara untuk kesehatan, LMI memberikan layanan cek kesehatan dalam peringatan harilagir 1 Abad NU.  

Kesimpulan 

Sebagai manusia, apalagi kita yang muslim, membantu sesama itu hukumnya wajib karena kita hidup bersosial alias tidak bisa hidup sendiri. Saat orang lain sedang mengalami suatu masalah, hendaknya kita tidak hanya iba saja, tapi ikut merasakan dan melakukannya dalam tindakan adalah hal terbaik agar beban mereka terringankan. Seperti yang LMI lakukan misalnya. Karena dengan bergandengan tangan, kita akan lebih kuat dalam menjalani hidup. Apapun yang terjadi. 

Untuk tahu selengkapnya tentang LMI, kalian juga bisa mengunjungi websitenya di http://lmizakat.id/ dan media sosial lainya yaitu facebook dan instagram agar dapat terupdate untuk info selengkapnya. 

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog "Meluaskan Manfaat yang diselenggarakan oleh Lembaga Manajamen Infaq dan Forum Lingkar Pena"  

Klik banner di bawah : 

Posting Komentar

0 Komentar