Cara Membuat Layangan Sendaren

Sebelumnya, silahkan LIKE FACEBOOK and  subscribe channel youtube Layangsendaren dulu yah biar kalian bisa dapet update info terbaru seputar layangan saya. Atau kontak saya di nomor hp untuk info lebih lanjut.

Kita mulai,

Saat musim kemarau, biasanya anak anak senang memainkan layangan, terlebih untuk yang tinggalnya di perkampungan atau pedesaan seperti di sawah sawah, lapangan dan tempat tempat yang lapang sehingga layangan mudah terbang dan banyak angin. 

Di kota kota pun tak ketingggalan, mereka hobi sekali bermain layangan, tidak hanya anak anak tetapi orang dewasa pun senang memainkanya, beradu kuat senar gelasanya masing masing.

Lain di kota lain di desa, jika di kota mereka memainkan layangan aduan, maka di desa sidoagung kec. sruweng kota kebumen jawa tengah ini di mana tempat saya tinggal, anak anak pada umumnya memainkan layangan hias nan indah dan tidak untuk saling di adu, melainkan di jadi hiasan di angkasa, meliuk liuk terbang dengan indahnya, lebih lebih jika di kasih lampu dan bunyi bunyian sendaren, bahkan ada yang menerbangkanya sampai malam hari sampai pagi lagi dan sampai sore, jadi 2 hari terbang.

Mereka rata rata mahir membuatnya sendiri dan ada juga yang untuk di jual ke pasar pasar atau toko toko mainan seperti yang saya lakukan. Saya sendiri hobi sekali dari SD sampai dewasa masih senang bermain layangan, karena bentuknya yang unik dan indah sehingga membuat orang senang melihatnya.

O iya, layangan sendaren adalah jenis layangan yang memiliki sayap dan bentuknya bisa menyerupai seperti burung, bulan, bintang (bagian bawahnya) dll. Di tempat saya orang orang menyebutnya layangan sendaren, kalau di tempat lain ada yang menyebutnya layangan gapangan dll.

Dari hobi tersebut, saya menjadikanya sebagai alat untuk mencari untung, saya buat layangan dan saya jual, dan hasilnya lebih dari lumayan, omset hingga jutaan rupiah, dan kalian sangat bisa meniru cara saya untuk meraup untung melalui hobi ini.


Dan ngomong ngomong  soal layangan, kini saya akan berbagi ilmu di blog amir-silangit.blogspot.com untuk belajar membuat  layangan, yuk kita mulai belajar membuatnya.


Menyiapkan alat dan bahan
Pertama yang harus  kawan lakukan adalah mempersiapkan peralatan yang akan di gunakan, yaitu bambu tali pastinya. Bambu harus yang sudah tua dan harus di jemur dahulu selama semingguan sampai kering supaya kuat dan tidak mudah patah. Bambu yang sudah tua adalah yang sudah terdapat bercak bercak putih di batangnya.

Bambu tali sangat mudah di dapatkan jika di daerah pedesaan atau  kawan bisa membelinya di penjual bambu di daerah sekitar  kawan, murah kok paling 10 ribu selanjar dan itu berarti satu pohon, bisa di pake buat 50 layangan lebih tetapi yang kita buthkan cuma sedikit


Kita akan belajar membuat layangan dengan ukuran kecil 80cm saja. Kalau bikin yang besar nanti malah sulit, soalnya ini baru belajar. Bikin yang kecil dulu baru nanti kalo sudah bisa baru yang lebih besar, ok….

Selanjutnya peralatan lainya seperti pisau, tali rafia, penggaris dari potongan meteran atau apapun untuk memotong lurus plastik, cutter atau pisau, lakban kecil untuk tambalan variasi.


Plastik besar ukuran 10kg yang baru beli (di tempat saya sekarang harganya 20-25rb/pak isi 50 lembar bisa untuk membuat 70 layangan kecil lebih), damparan paha untuk meraut supaya celana kita tidak jebol terkena weladnya bambu. Gunting dan lem fox yang bisa  kawan beli di toko matrial (kemaren saya beli harganya 7500 kadang 8000 atau 8500 tergantung tokonya).

Gambar lem fox di pinjam dari  kaskus. Gambar lem aica aibon di pinjam dari anekamaju.com
Atau  kawan juga bisa pake lem aica aibon dan harganya juga paling beda dikit, kalo pake lem aibon lebih awet, tidak terlalu lengket di tangan dan tidak cepat mengeras dalam waktu lama. Namun karena kebanyakan di tempat saya yang di jual lem fox maka saya pakenya lem fox.

Membuat sayap
Setelah peralatan siap beserta bahan bahanya kita akan membuat rangka layangan mulai dari sayap terlebih dahulu. Bambu yang tadi sudah kering kita belah untuk membuat ke dua sayap layangan. 

Untuk membelah bambu sebenarnya tidak asal belah, jadi bambu yang sudah di potong kecil sesuai ukuran untuk membuat kedua sayap, kita belah bambunya dengan pisau, renggangkan lalu injak bagian belakang dan renggangkan lagi dengan kedua tangan, lihat gambar di bawah :


Panjang sayapnya 2 x 40 cm ya, lihat gambar di bawah yang sudah jadi.


Setelah itu sayap kita raut seperti pada gambar di bawah :


Lihat gambar di atas, saya sedang meraut sayap layangan. Yang kita raut adalah bagian gabes atau gabusnya, sedangakan weladnya tidak. 
Lho….kok kecil banget, apa gak patah ?
Ya gak lah, emang segitu ukuranya, kalo kegedean malah gak terbang, gak percaya…coba saja…..!

Membuat sayap
Pertama tama kita akan membuat sayapnya, siapkan bambu 2 ruas yang akan kita serut, panjangnya yaitu 2 x 40 cm dengan ruas berada di tengah, serutlah mulai dari ruas ke tepi seperti pada gambar di atas, semakin ke tepi menyerutnya harus semakin mengecil ya ? 


Ukuran detailnya seperti pada gambar diatas ya ? kalo lebar dan tebal sayap ukuranya sama nanti gak terbang. Setelah kedua sisi kita serut dan kira kira sudah pas dan sama nekuknya, kita tes..lihat gambar di bawah :


Pada gambar di atas, lengkungan yang kita buat sudah sama nekuknya yaitu sama sama 45 drajat, kita bisa menekuknya dengan tangan atau dengan menarik benang dari ujung ke ujung untuk membuktikanya. Jika lengkunganya sudah sama berarti layangan nanti akan terbang mulus.


Keterangan gambar :
Pada ilustrasi gambar lengkungan layangan di atas, dalam membuat lengkungan kita tidak boleh membuat dengan nekuk sudut yang berbeda. 

Pada gambar A adalah salah, karena sayap kiri lebih nekuk dengan sudut 45 drajat dan sayap kanan hanya 20 drajat.

Lengkungan dengan nekuk yang berbeda seperti itu akan mengakibatkan layangan terbang miring ke sayap yang lebih nekuk atau dengan kata lain ke sayap yang tidak kuat menahan angin, yaitu yang mana, coba tebak ?

Ya..sip, jawabanya ya yang kiri ( 45 drajat ) karena tak kuat menahan angin maka layangan akan muter ke kiri, begitulah prinsip sayap layangan saat terbang dan tertiup angin.

Dan pada gambar B adalah kebalikanya, layangan akan muter ke kanan karena tak kuat menahan angin dari sayap sebelah kanan.

Untuk gambar C adalah benar, kedua sayap baik kanan ataupun kiri nekuknya sama yaitu sama sama 45 drajat, saat terbang, layangan dengan kedua sayap yang nekuknya sama, maka layangan akan terbang lurus tanpa muter muter, kalaupun masih muter muter, itu bukan masalah sayapnya, tapi masalah tali gadahnya yang kurang di atur, untuk masalah ini akan kita bahas nanti.

Jika kedua sayap yang kita buat sudah nekuknya sama seperti pada gambar C di atas, maka di jamin layangan pasti akan terbang mulus, karena itu adalah kunci utama membuat layangan.

Layangan pada saat terbang, dia akan menerima angin dan kedua sayapnya sebagai penahan. Jika nekuknya sayap hanya sebelah di karenakan lengkunganya lemas sebelah dan yang satunya kaku, maka layangan tidak akan seimbang menerima angin dan hasilnya terbangnya akan singit atau mereng atau thereng.


Ok, Sekarang  kalian buat sayap yang satunya lagi ya ? yang tadi di atas itu yang pertama. Jangan lupa di timbang dulu, pake jari tangan saja, lihat gambar di bawah :


Nah, kalo sudah jadi kedua duanya hasilnya seperti di bawah ini :


Kedua sayap layangan sudah jadi, kalau melengkungnya sama seperti pada gambar diatas maka pasti layangan akan terbang mulus dan tidak muter muter. Sampai disini kawan sudah belajar membuat kedua sayap ya ? berikutnya kita akan membuat adeg adeg atau dedeg.

Membuat Adeg Adeg atau Dedeg
Siap…ayo mulai
Belah bambu sepanjang 51 cm lalu raut dengan lebar 4 mm dan tebal juga 4 mm, awas, miliii meterrr…bukan sentimeter atau meter ya ? kalo 5 atau 6 mm kebesaran dan nanti malah keberatan layanganya. Hasilnya seperti di bawah ini :


Langkah berikutnya kita akan membuat ekor dan tepi ekornya. 

*Untuk ekor : potong bambu sepanjang  40 cm dan raut hingga mendapatkan lebar 2 mm dan tebal 2 mm dengan lengkung yang sama, sama seperti membuat lengkungan sayap.

*Untuk tepi ekor : raut bambu sepanjang 27 cm hingga mendapatkan lebar 2 mm dan tepi 1 mm, atau jika tak mau repot, kawan juga bisa menggantinya dengan tali raffia, lihat gambar di bawah :


Setelah itu kita akan membuat cucuk atau paruhnya, potong bambu sepanjang 16 cm dan raut hingga lebarnya 2 mm dan tekuk menjadi segitiga 2 bagian.


Sampai disini kita sudah belajar membuat lengkungan sayap, adeg adeg, ekor, tepi ekor dan paruh beserta ukuran panjang dan lebarnya, lengkapnya bisa di lihat pada gambar di bawah :


Merangkai kerangka layangan
Sekarang kita akan memasang sayap dan mengikatkanya ke adeg adeg, lihat ilustrasi gambar grafis di bawah :


Keterangan gambar : sayap dengan lengkung sudut yang sama, boleh di taruh di mana saja baik atas atau bawah karena angin akan berada di tengah dan tidak menyebabkan layangan terbang menukik nukik.


Keterangan gambar : Misa kita membuat sayap bawah dan tidak sengaja ternyata memiliki sudut lebih nekuk misal pada gambar yaitu 30 derajat, maka sayap harus di letakan di bawah supaya angin menyambar layangan pada sayap bawah sehingga layangan tidak menuki nukik saat terbang nantinya


Lebih jelasnya cara memasang sayap: sayap kita plengkungkan menggunakan kedua tangan, jika ternyata ada sayap yang lebih lebar melengkungnya seperti pada contoh gambar di atas, berarti harus kita taruh di bawah, supaya layangan tidak menukik nanti saat terbang. Sementara untuk sayap yang tidak menggembung kita taruh dia atas.

Tetapi jika ternyata kita membuat sayapnya melengkungnya sama persis dan tidak ada yang menggembung, kita bisa taruh di mana saja, baik atas ataupun bawah bisa.

Juga posisi welad harus berhadap hadapan supaya rangka layangan tidak cepat kendor. Tapi itu tidak masalah, kalaupun welad posisinya tidak berhadapan juga tidak apa apa, yang penting melengkungnya sayap harus sama. Kalau saya sih memasang posisi weladnya selalu berhadap hadapan supaya rangka tidak cepat kendor, lihat gambar di bawah :


Langkah berikutnya kita akan belajar memasang satu persatu bagian kerangka layangan dan mengikatnya ke adeg adeg. 

Adeg adeg yang sudah kita siapkan kita cuik menggunkan pisau sebagai tempat memasang kedua sayap supaya tidak geser geser.  Kedua sayap yang kita pelengkungkan dengan kedua tangan, bagian yang lebih menggembung berada di bawah dan yang tidak menggembung berada di atas.  Diatas sudah saya buat gambar ilustrasinya. Sekarang kita lihat gambar cara mengikatnya di bawah.


Ketrangan gambar :
1 kita mencuik adeg adeg dari cuikan pertama dan cuikan kedua dengan jarak 20 cm.

2 Lalu kita ikatkan sayap seperti pada gambar, ikatlah yang kencang biar tidak copot.

3 Posisi sayap tidak boleh miring seperti pada gambar 3, nanti hasil layanganya tidak simetris, luruskan jika belum lurus.

4 Ikatlah dengan posisi lurus seperti gambar 4 agar hasinya simetris.
Setelah di ikatkan dengan lurus selanjutnya kita akan mengikat antara tepi sayap dengan tepi sayap,  kawan pasti sudah bisa sendiri ya ? tapi akan tetap saya terangkan dalam gambar biar lebih jelas karena tekhnik mengikat tepi sayap pun sebenarnya ada.


Selain sayap yang lebih melengkung berada di bawah, letak tumpukan sayap saat mengikat tepi sayap pun juga harus di atas untuk sayap bawah, supaya layangan tidak menukik saat terkena angin saat terbang, lihat gambar diatas, lakukan untuk sisi yang satunya lagi hingga hasilnya seperti pada gambar di bawah :


Keterangan gambar :
1 Tepi sayap sudah di ikat kanan dan kiri.

2 Kita tarik  tali dari sayap kiri ke kanan sayap untuk membuktikan bahwa lengkungan sayap sudah benar benar sama melengkungnya atau nekuknya. 

3 Tali sudah kita ikatkan melewati adeg adeg 

4 Hasilnya sudah bisa kita lihat, jadi.
Sekarang kita akan memasang ekor, tepi ekor dan cucuk atau paruh, lihat gambar di bawah :


Keterangan gambar :
1 Ekor kita pasang dengan jarak yang sama, karena panjangnya 40 cm maka di bagi 2 yaitu 20 cm – 20 cm.

2 Kita terawang dari bawah untuk meluruskan dengan sayap di atasnya  supaya hasilnya simetris dan bagus.

3 Kita pasang cucuk atau paruh, cara memasangnya pun harus di luar untuk memudahkan memasang palstik dari belakang, lalu ikat dengan tali rafia.

4 Tepi ekor kita pasang, kayaknya  kawan sudah bisa memasang tepi ekornya sendiri tanpa harus saya tuliskan secara detail. Untuk tepi ekor, kita juga bisa menggantinya dengan tali raffia jika kita tak ingin repot membuatnya dari bambu. Ikatkan melewati sayap bawah lalu di titik pertemuannya di adeg adeg (lihat tanda lingkaran kuning)
 
Dan akhirnya rangka sudah jadi kita buat, yeeeeeeeee…..ternyata saya bisa membuat layangan….
Hasilnya seperti di bawah ini :



Dan sekarang kita akan menyamak rangka yang sudah kita buat, biar tidak terlalu panjang maka artikel ini saya bagi 2, langkah berikutnya adalah cara menyamak layangan sendaren  yuk lanjutkan...

Posting Komentar

0 Komentar