“Di saat banyak anak anak muda lain membelanjakan hasil kerjanya untuk keinginanya sendiri, saya memilih untuk menabung hingga akhirnya bisa membangun rumah sebelum menikah”
Rumahku yang sedang di bangun berkat keuletan saya menabung. Dokpri |
Masa muda adalah masa masa paling membahagiakan. Di usia muda, tanggung jawab dan beban hidup masih ringan karena umumnya masih di tanggung orang tua. Sehingga melakukan banyak hal seperti mengejar prestasi dan impian pun lebih mudah di lakukan. Berbeda dengan yang sudah berkeluarga. Saat sudah berkeluarga, orang harus bertanggung jawab penuh terhadap keluarganya. Seperti bekerja mencari nafkah dan juga mendidik anak anaknya. Sehingga tidak seleluasa seperti saat masih muda.
Maka dari itu, masa muda adalah waktu yang tepat untuk menggapai prestasi dan mimpi, semisal berinvestasi, baik itu investasi ilmu dengan rajin belajar, ataupun investasi dalam bentuk materil, contohnya dengan menabung. Karena menabung itu penting agar masa depan kita lebih terjamin. Percayalah, saya buktinya.
Simak pengalaman saya menabung hingga bisa bikin rumah sebelum menikah
Tahun 2012/2013 lalu, saya pernah menganggur setelah keluar dari pekerjaan di sebuah rumah makan. Bosan menganggur, saya berjualan layang layang hasil kreasi sendiri yang saya titipkan di warung warung. Setiap seminggu sekali, penjualan dari layang layang saya tarik dan hasilnya langsung saya tabungkan karena khawatir kepakai.
Saat berjualan layangan, adalah masa masa paling semangat untuk menabung. Dokpri |
Saat itu saya menabungnya di Bank milik pemerintah kecamatan. Yang unik di Bank kecamatan ini yaitu karena minimal setoranya sangat ringan, dengan minimal 1000 rupiah saja saya sudah bisa menabung. Jadi setiap kali saya pegang uang entah berapapun jumlahnya, saya bisa menabung. Dan yang terpenting menabung di sini juga dijamin keamananya.
Tabungaku sejak 2013 di bank pemerintah kecamatan. Dokpri |
Selain itu dengan tidak adanya fasilitas ATM di bank ini, membuat uang saya jadi tidak di ambil ambil karena untuk mengambilnya harus datang ke kantornya. Sehingga uang saya tetap aman tersimpan. Setelah saya pensiun berjualan layangan, saya beralih menjadi buruh lepas di Jakarta selama kurang lebih 1 tahun. Upah dari bekerja, saya tabung setiap 2 minggu sekali karena gajianya setiap 2 minggu sekali.
Setiap senin pagi setelah gajian, saya bersama teman teman berangkat ke Bank untuk menabung. Jadi, kami bangun pagi pagi sekali kemudian mandi agar bisa dapat antrian awal, sehingga pulangnya bisa cepat untuk bekerja lagi. Saat itu saya menabung di Bank BRI yang merupakan bank nasional dan sudah di jamin LPS. Jadi saat itu saya punya 2 tabungan, yaitu di Bank pemerintah kecamatan tadi dan di Bank BRI.
Tabungan BRI ku. Dokpri |
Masuk awal 2016, saya memutuskan untuk menjadi full timer blogger dan mendapatkan honor dari menulis. Setiap kali gajian, uangnya langsung masuk rekening BRI. Dan itu rutin saya lakukan. Tapi saya ambil lagi dan saya tabung di Bank kecamatan, dengan alasan karena jika masih tersimpan di ATM, uang jadi cepat habis karena pasti sedikit sedikit gesek sedikit segesek. Apalagi kalo lagi pas deket minimarket dan disampingnya banyak berjejer mesin ATM. Rasanya jadi pengen beli ini dan itu. Alhasil uang jadi cepet habis.
Yang ada di pikiran saya, yang penting nabung dulu, dan jumlah yang di tabungkan lebih besar sekitar 80%, sisanya untuk kebutuhan saya. Karena saya masih jadi tanggungan orang tua, maka penghasilan benar benar saya manfaatkan sebaik mungkin dengan cara di tabung agar impian saya membangun rumah lekas tercapai. Saya juga tidak merokok agar bisa lebih hemat. Lagian merokok juga mengganggu kesehatan.
Selain menabung di bank, saya juga menabung di celengan plastik. Uang receh kembalian seperti keping 500 an, 1000 an, pecahan 2000 atau 5000, saya masukan ke dalam celengan tersebut. Dan itu rutin sekali saya lakukan. Lumayan sekali walau muatnya cuma sedikit. Nantinya setelah celengan dirasa cukup penuh, celengan saya buka dan kemudian saya tabung di bank kecamatan tadi. Cara menabung seperti ini cukup ampuh karena terbukti bisa mengumpulkan uang dalam jumlah yang lumayan.
Celengan plastik yang saya miliki. Biasanya saya beli banyak sekaligus biar gak beli beli lagi. Dokpri |
Karena saking seringnya beli celengan plastik, warung tempat saya biasa membeli celengan seringkali kehabisan karena hampir semua celengannya di beli saya hihihihi. Hingga saat ini, mungkin sudah ada 50an celengan plastik yang pernah saya pakai dan masih akan bertambah jumlahnya, mungkis sampai ratusan celengan hehehe. Kalo lagi kehabisan celengan plastik, saya memakai botol minuman yang saya lubangi ujungnya.
Selain cara menabung di atas, saya juga menabung dengan cara membeli emas. Tabungan dalam bentuk uang memang perlu, karena jika suatu saat di butuhkan bisa di ambil sewaktu waktu. Namun dengan tabungan dalam bentuk emas, uang saya tetap utuh karena berwujud emas. Saya sengaja menabung dalam bentuk emas, karena kalau di tabung dalam bentuk uang walaupun itu di bank kecamatan, uang masih bisa tak ambil walau harus datang ke kantornya. Tapi kalo dalam bentuk emas tidak.
Selain itu saya juga bisa berinvestasi karena harga emas semakin hari semakin naik. Dan ini saya lakukan sudah 2 tahun lebih dan masih terus akan saya lakukan. Hasilnya lumayan karena saya berhasil mengumpulkan beberapa gram emas dan sudah saya jual untuk membangun rumah saya.
Foto saat saya sedang menjual tabungan emas untuk membangun rumah. Dokpri |
Selain cara menabung di atas, beberapa waktu yang lalu saya juga pernah mencoba menabung cerdas dengan fitur rekening affiliasi di tabungan saya. Rekening affiliasi adalah rekening turunan atau anak dari rekening utama, yang tugasnya mendebet tabungan dengan jumlah tertentu dari rekening utama dengan jumlah dan jangka waktu tertentu. Setelah masa debet berakhir, maka uang bisa di transfer ke rekening utama melalui internet banking.
Contohnya begini, misal saya punya rekening dengan nomor 1234 sebagai rekening utama, kemudian saya membuat rekening affiliasinya dengan nomor rekening 5678.
Setelah itu, saya men-setting agar setiap bulanya (missal tanggal 19), rekening utama didebet (kepotong) sejumlah 100 ribu dan masuk ke rekening affiliasi selama 3 tahun. Itu berarti selama 3 tahun, saya akan mendapatkan tabungan senilai 100 ribu x 12 bulan, yaitu 3.6 juta. Mudah bukan ? Infografisnya seperti ini.
Infografis rekening affiliasi. Infografis dibuat sendiri |
Kalo sengaja nabung 100 ribu setiap bulan selama 3 tahun tanpa rekening affiliasi ini, kayaknya gak bakal terkumpul 3.6 juta deh, pasti ada saja kendala, buat beli ini lah, beli itulah, alhasil uang yang akan di tabungkan jadi nyeleweng deh hehehe.
Keuntungan yang saya dapat dari fitur ini yaitu menabung jadi sangat mudah karena punya asisten pribadi yang bertugas menyisihkan uang kita secara otomatis dan tidak bisa di otak atik selama jangka waktu belum berakhir. Sehingga mengumpulkan uang pun jadi lebih mudah. Dan untuk nominal beserta jangka waktunya juga bisa di atur, missal 500 ribu selama 5 tahun, 200 ribu selama 1 tahun, ataupun jumlah dan waktu lainya. Percayalah, silahkan buktikan sendiri.
Dan kedepan, saya juga berencana untuk menabung cerdas seperti ini untuk mengumpulkan dana persiapan pernikahan. Jadi pas saatnya nanti, bisa saya gunakan untuk biaya nikah. Kalian yang punya tujuan khusus, misal biaya pendidikan anak, membangun rumah, dana darurat, dan lain sebagainya, bisa coba cara ini juga. Saat ini setahu saya, fitur rekening seperti ini sudah ada di Bank BNI dan Bank Danamon yang keduanya sudah di jamin LPS atau penjamin simpanan.
Mulai membangun rumah
Setelah uang terkumpul dari tabungan saya di Bank kecamatan, Bank BRI dan juga uang hasil penjualan emas tadi, saya dan Emak saya memutuskan untuk membangun sebuah rumah. Dana yang di butuhkan tidak semuanya dari saya, melainkan di bantu dari tabungan Emak saya. Jumlahnya memang tidak banyak hanya sekitar 25% dari total biaya pembangunan rumah. Tapi dengan jumlah tabungan saya tersebut, Emak dan saya jadi bisa memutuskan untuk membangun rumah untuk saya.
Maaf bukan lagi pamer, tapi ini bukti uang yang saya gunakan untuk membangun rumah. Dokpri |
Umumnya di tempat saya, mereka yang membangun rumah adalah mereka yang sudah menikah atau bahkan sudah memiliki anak. Tapi saya tidak, saya memilih untuk membangun rumah terlebih dahulu dengan rajin menabung, baru kemudian setelah menikah, saya langsung bisa menempatinya.
Karena saya merasa tidak enak jika harus tinggal di rumah mertua atau istri tinggal di rumah mertua juga, yang tidak lain adalah orang tua saya sendiri. Secara kan bukan rumah sendiri, jadi kalau emang sudah bisa punya rumah sendiri sebelum nikah, kenapa enggak ? Lagian, wanita mana coba yang gak kepicut dengan laki laki yang berusaha untuk mapan sebelum nikah.
Oiya, kemaren ada tetangga yang bilang gini ke saya pas saya lagi beli rokok “wah kamu anak priyatin ya Mir, tau gitu mending tak jodohin sama anak saya”. Dan saya hanya senyum senyum saja hehehe.
Memiliki rumah sendiri itu rasanya sangat membahagiakan. Terlebih jika kita masih muda. Jadi lebih mapan pokonya. Calon istri juga pasti lebih senang karena suami merupakan orang priyatin*. Orang tua apalagi karena anaknya bisa mandiri dan tidak lagi bergantung denganya.
Untuk saat ini saya umurnya 31 tahun tapi belum nikah hehehe. Dan kabar baiknya, sebentar lagi saya sudah berencana untuk nikah. Setelah saya punya istri nanti, rumah akan saya tinggali berdua dan memulai kehidupan kami yang baru. Dan semua itu bisa saya capai karena saya priyatin* dengan berusaha keras dan rajin menabung, sehingga impian saya memiliki rumah sebelum menikah pun bisa terlaksana.
Untuk saat ini saya umurnya 31 tahun tapi belum nikah hehehe. Dan kabar baiknya, sebentar lagi saya sudah berencana untuk nikah. Setelah saya punya istri nanti, rumah akan saya tinggali berdua dan memulai kehidupan kami yang baru. Dan semua itu bisa saya capai karena saya priyatin* dengan berusaha keras dan rajin menabung, sehingga impian saya memiliki rumah sebelum menikah pun bisa terlaksana.
Saya sedang membuat adukan semen untuk memasang bata. Dokrpi |
Untuk ruang tamunya di buat 2 ruangan. Sedangkan untuk kamar mandinya di buat terpisah, WC sendiri dan kamar mandi sendiri. Dan saat ini, Juli 2018, rumah saya masih dalam proses pembangunan. Setelah jadi nanti akan saya tinggali sambil menabung lagi untuk biaya nikah. Lihat lagi gambar paling atas.
Ngomong ngomong, kenapa sih harus menabung di Bank ? terutama bank yang di jamin oleh LPS ?
Jadi begini, beberapa bulan yang lalu, uang Emak saya yang akan di gunakan untuk membangun rumah tersebut sudah di simpan lama di laci lemari. Karena takut hilang, kemudian saya menyarankan untuk menabungnya di Bank. Begitu sampai di teller, Mbak petugas tellernya ngasih tau kalo ternyata uangnya (yang kebanyakan pecahan 100 ribu) banyak yang mulai pudar. Dan jika terlalu lama di simpan, bisa jadi lebih pudar lagi, dan jika sudah pudar maka bisa saja tidak laku. Sayapun kaget, apalagi karena jumlahnya tidak sedikit.
Selain itu, ada tetangga saya yang enggan untuk menabung di bank. Jadi uangnya yang jumlahnya 5 juta di simpan dalam sebuah wadah kemudian di pendam dalam tanah. Setelah di buka ternyata uangnya rayapan, hiks hiks 5 juta gitu.
Uang rusak dimakan rayap. Mending di tabung saja biar aman. DOk. uangindonesia.com |
Dari dua kejadian di atas, sekarang Emak saya mulai sadar bahwa sebaiknya menabung ya di bank agar aman dari resiko fisik seperti pudar, sobek, di makan rayap, dan lain sebagainya. Dan saya juga memberitahukan ke Emak saya, bahwa menabung di Bank yang di jamin LPS itu di jamin anti kehilangan karena LPS yang tugasnya menjamin simpanan kita jika terjadi resiko. Misal uang kita yang jumlahnya 1 milyar di tabung di bank yang di jamin LPS, jika bank tersebut terkena resiko, misal kebobolan atau kebakaran, maka uang kita tetap aman.
Lembaga penjamin simpanan. Dok. http://www.hariansejarah.id |
*priyatin adalah istilah dalam bahasa jawa yang artinya pekerja keras, rajin menabung, tidak boros, hidup hemat, dan hidup seperlunya saja yang kesemuanya di lakukan agar masa depan lebih baik.
49 Komentar
Selamat Mas, semoga segera jadi dan dilancarkan semuanya. Jangan lupa undang undang kalau nikah. Saya jadi pengin nabung lagi nih, terpacu.
BalasHapusTrimakasih Mas, amin amin ya rabbal ngalamin, terimakasih sekali lagi Mas. Iya kalau deket tak undang Mas, minta doanya saja ya. Ayo menabung biar masa depan lebih tertata
HapusPara jomblo harus banyak belajar dari Mas Amir biar bisa bangun rumah sendiri. Mantap Mas Amir...!!!
BalasHapusTrimakasih Mas, belajar dari Mas Nizam juga yang rajin
HapusSemoga dimudahkan segala tujuannya mas ..
BalasHapusAmin, trimakasih Gus
HapusKeren nih cara menabungnya, bisa jadikan contoh juga buatku yang masih malas untuk menabung
BalasHapusSip deh jika menginspirasi, ayo nabung biar masa depan lebih tertata Mas
HapusWah inspiratif sekali mas, biar ditiru sama anak-anak muda zaman now ya, harus prihatin, karena kondisi ekonomi semakin tidak bersahabat.. Jadi harus rajin-rajin menabung. BTW ini lomba apaan ya? Itu celengan plastik banyak amat sampe 50 biji, kalo kehabisan di warung, beli langsung ke pabriknya mas Amir, hahaha
BalasHapus50 lebih Mas, sudah sejak lama saya menabung dengan cara seperti ini. Dulu saya pernah nabung di celengan dari tanah juga, habis 7 buah dan warungnya sampe kehabisan stok hehehe
Hapuswah mantap nih, mas, keren , memang menabung itu yang bikin kece
BalasHapusIya, itu betul sekali
HapusBoleh di contoh nih, saya juga pengen punya rumah sendiri sebelum nikah
BalasHapusWah sip Mas, ayo menabung biar makin mapan sebelum nikah nanti
HapusKedisiplinan mengelola keuangan memang membuahkan hasil. Thanks buat sharingnya mas, sangat menginspirasi
BalasHapusTerimakasih Mas, silahkan di praktekan :D
Hapuswaaa kereeeeen. aku sekarang nabung tujuannya cuma untuk jaga2 ketika orangtua sudah pensiun dan kebutuhan adik.
BalasHapussemoga kita makin rajin nabung ya mas.
kalau saya nabung juga di celengan, kalau sudah di pecahkan baru deh di tabungin ke bank ehe
Trimakasih Kak Mia, berarti sama dong hehehe, moga makin semangat menabung biar tetep aman di masa depan
Hapussalut mas dengan konsistennya menabung
BalasHapusTrimakasih Mbak
Hapuskeren mas, semoga rumahnya bikin nambah rejeki
BalasHapusTrimakasih, Diko, moga dirimu juga makin banyak rejeki, amin
HapusMenginspirasi sekali! Nyata banget proses pembangunan rumahnya. Sukses, semoga diberikan rejeki selalu dengan menabung.
BalasHapusAmin, terimakasih Mbak, semangat menabung pokonya
HapusSungguh luar biasa, patut ditiru. Saya sampai saat ini pun belum bisa memiliki rumah, semoga saja lain waktu bisa terwujud keinginan tersebut. investasi emas ini sepertinya lebih menarik.
BalasHapusTrimakasih Mas, amin. Ayo semangat menabung
Hapuskereeen bangeet nih Masss 👍👍
BalasHapusTrimakasih Mbak Dessy :D
HapusWahhh..sangat inspiratif kang...semoga sukses selalu hehehe
BalasHapusTrimakasih Mas Hendi, sukses juga buat Masnya
HapusWah. Keren banget mas, semoga sukses terus dan bisa menginspirasi yang lain
BalasHapusTrimakasih Mas Firman, amin
HapusCeritanya membumi sekali, inspiratif....
BalasHapusTrimakasih Mbak Ririn, semangat menabung pokonya
Hapuskeren keren......!
BalasHapusasli ane jadi pengen beli celengan lagi nih, abis ini ah....
tengkiu udah memberikan semangat bro.
salam blogger dan salam HOKI
Sama sama Bro, salam blogger dan salam hoki, semangat menabung pokonya
HapusIni keren! Nabung tuh emang harus dari beebagai sumber, mulai dari cwlengan, rekwning biasa, sampe tabungan investasi di lembaga keuangan terpercaya.. Baca postingan ini jadi makin termotivasi untuk makin giat nabung :)
BalasHapusWah sip deh jika makin termotivasi untuk menabung :D
HapusSelamat ya Amir, pasti senang punya rumah sendiri. Saya dulu punya rumah pertama setelah 8 th kontrak. hehe
BalasHapusSeneng banget Mbak, mau ngapain aja enak karena di rumah sendiri
HapusKeren Banget Mas, Sampean emang bener2 Panutanku.
BalasHapusMudah2an aja aku bisa ngikutin jejekmu mas.
Trimakasih Mas, ayo semangat nabung mumpung masih muda
HapusWaah Mas Amir keren nih prihatin. Jadi punya rumah sebelum menikah. Semoga tulisannya menang ya mas...
BalasHapusAmin, terimakasih Mbak
HapusAlhamdulillah mas. Semangatnya wajib ditiru nih. Sejak muda sudah berusaha keras
BalasHapusIya Mbak, ayo rajin menabung Mbak :)
HapusLuar biasa, Mas Amir! Ini namanya high jomblo quality. Saya juga pakai tabungan afiliasi sekarang, bagus buat perencanaan 👍
BalasHapusEh ini tulisan lama yaaa...udah nikah x ya skrg hehehe
BalasHapusMasya Allah keren sekali Mas. Selagi masih single diperjuangkan terus sampai sukses.
BalasHapusBudayakan berkomentar dengan baik dan sopan :)