Keseruan Ramadhan di Kampung Halamanku Bersama IMSA

Pemuda Iksanda berfoto bersama saat lebaran bersama. Dok. Anna Kholidah
 “Karena membantu membangunkan warga untuk sahur, para pemuda mendapat imbalan berlimpah berupa konsumsi sahur yang beraneka macam, hingga uang roko yang jumlahnya cukup banyak dari para warga, yang di berikan secara sukarela”.

Bukan hanya itu, saat prosesi silaturahmi di hari lebaran, banyak orang dibuat takjub di karenakan cara bermaafan yang di lakukan para pemuda sangat unik. Yaitu dengan menjamak doa maaf kepada sang pemiliki rumah oleh ketua regu, kemudian di lanjutkan dengan prosesi bersalaman secara bergantian,  sambil membaca sholawat. Mereka yang sudah bermaafan akan langsung keluar sehingga rumah tidak penuh sesak karena jumlah kami sangat banyak.  

Yang membuatnya lebih takjub lagi adalah karena mereka sangat kompak dengan mengenakan seragam batik. Banyak yang kagum melihatnya karena pemandangan seperti ini sangat unik dan jarang di temui. 

Hai kawan, itulah cuplikan keunikan tradisi unik di kampung halamanku saat ramadhan dan lebaran yang seringkali membuat banyak orang terheran-heran. 

Dari sekian generasi muda di kampung saya, baru generasi ini diamana para pemudanya yang tergabung dalam karangtaruna, berperan sangat aktif dan berkontribusi besar kepada masyarakat.

Adalah Iksanda atau Ikatan Santri Masjid Miftahussu’ada, yang merupakan wadah bagi para pemudanya agar dapat kompak dan bersatu untuk menjadi manusia yang lebih bermanfaat kepada sesama, terutama dalam hal keagaaman. 

Peran Iksanda selalu terlihat dalam keseharianya. Bukan hanya di hari-hari biasa, melainkan di setiap bulan ramadhan pun sama. Dan bahkan justru lebih banyak melakukan hal positif. Dari apa yang di lakukannya, sekiranya dapat menjadi contoh untuk kita semua. 

Dan seperti apa sih keuniakan ramadhan di kampung halamanku, berikut beberapa diantaranya.  

1. Oprak sahur 

Setiap ramadhan, Para pemuda Iksanda selalu mengadakan oprak sahur untuk membangunkan warga. Dan tentunya ini sangat bermanfaat karena seringkali banyak warga tertolong saat terlelap tidur yang membuatnya hampir lupa sahur. 

Karena merasa terbantu, tak jarang banyak warga memberi ucapan terimakasih, baik dalam bentuk makanan yang jumlahnya sampai melimpah ruah, sampai uang rokok yang juga jumlahnya cukup lumayan. Nantinya bahan makanan dan dana yang ada akan di gunakan untuk mendukung kegiatan positif lainya di Iksanda. 

Acara oprak ini di tata sedemikian rupa agar semua berjalan lancar. Bahkan sampai ada koordinatornya tersendiri agar proses oprak tetap tidak terlalu mengganggu kenyamanan warga karena oprak akan mengeluarkan suara yang cukup gaduh. Oprak ini berjalan setiap kali ramadhan, dan selalu berjalan lancar. 

2. Buka puasa bersama

Moment yang tak kalah seru saat ramadhan yaitu bukber atau buka puasa bersama. Moment ini tentu di tunggu-tunggu karena kita dapat berkumpul bersama. Apapun menu buka puasanya, asalkan di nikmati bersama, tentu lebih nikmat. 

Untuk acara ini, biasanya setiap anak di tariki iuran mulai dari  5 ribu sampai 10 ribu, beserta segelas beras. Dalam sebulan biasanya 3 kali di adakan. Yaitu awal ramadhan, pertengahan, dan akhir ramadhan. 

Sebelum berbuka, biasanya diadakan kultum oleh Pak Ustadz sebagai siraman rohani. Dari bukber ini, kajian keislaman pun kita dapat, selain tentunya menjalin keakraban dengan semua pesertanya. Selesai buka bersama, dilanjutkan dengan sholat maghrib bersama. 

3. Keliling bersama untuk bersilaturahmi

Nah, ini nih yang diatas saya sudah tuliskan sedikit. 

Sudah menjadi tradisi tahunan yang di lakukan oleh pemuda pemudi di tempat kami. Setelah sholat ied, mereka keliling bersama ke rumah-rumah tetangga untuk bermaafan. Jumlah mereka sangat banyak sampai 70 lebih dan berkumpul menjadi satu. Karena hal inilah, tradisi baru pun muncul dan menjadi tontonan tersendiri saat para warga dari desa tetangga bersilaturahmi ke tempat kami.

Pemuda Iksanda sedang bersilaturahmi dengan para tetangga saat bertemu di jalan. Dok. Anna Kholidah
Mereka saling berjabat tangan untuk bermaafan sambil mengucapkan sholawat secara secara bergantian. Melihat pemandangan tersebut, banyak orang pun kagum karena kebersamaan yang di bangun begitu kuat. 

Hal yang begitu menunjukan kebersamaan adalah karena mereka berseragam, sehingga terlihat sangat kompak. Jadi, Sebagai wujud kebersamaan dan kekompakan, karang taruna Iksanda memutuskan untuk membuat seragam. 

Para pemuda Iksanda sedang menikmati hidangan di rumah warga. Dok. Abdul Jabar
Hingga saat ini kami sudah memiliki 4 buat seragam dari tahun 2012 (jika tidak salah) hingga sekarang. Dan memang terbukti, seragam ini begitu menyatukan kami dalam kebersamaan. Semisal dalam acara PHBI (Panitia Hari Besar Islam), musibah kematian, dan tentunya ramadhan dan lebaran 1440 Hijriyah kemarin

Dengan seragam ini, rasa solidaritas akan semakin kuat. Dari yang tadinya tidak saling mengenal menjadi kenal. Karena walaupun tinggal di daerah dan masih satu lingkungan, masih banyak yang belum mengenal satu dengan yang lainya.

Para pemuda Iksanda sedang kelilin bersama untuk silaturahmi. Dok. Anna Kholidah


4. Santunan anak yatim dan orang tidak mampu

Sudah berjalan yang kesekian kalinya, Iksanda mengadakan santunan anak yatim dan orang-orang dhuafa. Tujuan dari santunan ini tidak lain adalah meringankan beban mereka di bulan suci ramadhan. 

Anak-anak yatim dan orang-orang tidak mampu di data dan di kumpulkan dari berbagai daerah untuk di beri santunan. Dan tentunya respon masyarakat sangat positif mengenai hal ini. 

Dana santunan yatim di dapat dari sumbangan teman-teman Iksanda seihklasnya yang di tarik setiap RT. Dana santunan juga berasal dari KPU. Soal KPU ini, saya akan cerita sedikit. 

Belum lama ini kampung saya sukses menerapkan penyelenggaraan KPU, bukan komisi pemilihan umum ya, tapi Koin Peduli Umat. Dimana koin tersebut di manfaatkan untuk kemaslahatan umat masyarakat di kampung kami. Misal seperti santunan, sedekah, menjenguk orang sakit, ataupun untuk hal positif lainya. 

Ide brilliant ini lahir karena seringkali warga kami menganggap bahwa uang recehan itu tidak terlalu berharga dan seringkali tercecer. 

Nah, berangkat dari hal itulah, seorang warga kami memiliki ide bagaimana jika koin tersebut di kumpulkan dari para warga dalam sebuah wadah kaleng kecil yang di sebar ke banyak rumah warga. Dan ternyata setelah berjalan beberapa bulan, program ini berjalan lancar. Dari program tersebut, dana terkumpul lumayan banyak dan disambut baik oleh masyarakat. 

Dana ini tentunya digunakan untuk berbagai macam hal. Untuk ramadhan kemaren dana ini digunakan untuk santunan anak yatim dan orang-orang tidak mampu. Dan tentu saja ini kegiatan postifif yang patut di contoh. 

5. Tadarus Khatamkan Qur’an

Sudah menjadi hal rutin bahwa tadarus atau membaca Al Qur’an sesudah sholat tarawih selalu di lakukan oleh para pemuda Iksanda. Dan yang bikin heran adalah karena mereka sangat antusiasnya walaupun hanya pemuda desa biasa, bukan anak santri. 

Hal ini terbukti dengan mempersiapkannya jauh-jauh hari sebelum ramadhan. Mereka membuat grup Whatssapp yang isinya pembagian juz Al Qur,an untuk di baca saat tadarusan. Biasanya saya memang rutin bergabung, namun karena suatu hal, baru tahun ini saya tidak bisa mengikutinya. 

Di tempat lain, mungkin beberapa pemandangan seperti ini jarang ditemukan. Tapi ditempat saya ini hal biasa. Bukan hanya pemuda, tapi mereka yang masih tergolong anak-anak sampai orang dewasa pun bergabung. Di tempat saya, banyak anak usia SD sudah pandai membaca Al-Qur’an.  

6. Liburan lebaran bersama

Seringkali setelah merayakan lebaran, pemuda di tempat kami selalu rutin mengadakan wisata bersama. Selain untuk bergembira bersama, juga agar rasa  kebersamaan dan solidaritas antar sesama pemuda tetap terjaga. Dan tentunya ini juga moment istimewa yang di tunggu-tungu setiap tahunnya seusai lebaran. 

Nah, itulah 6 moment istimewa saat ramadhan di kampung halamanku. 

Melihat tradisi ini yang sangat mencirikhaskan Indonesia, pernahkah kalian terfikirkan seperti apa sih suasana ramadhan di Amerika ? Apakah disana ada hal serupa, misal seperti buka puasa bersama, kegiatan amal, pengumpulan dana, dan kegiatan sosial lainnya ?

Dan ternyata memang masih ada kesamaan. Yaitu karena Komunitas muslim di Amerika juga melakukan kegiatan serupa, seperti buka puasa bersama, penggalangan dana untuk membantu orang-orang miskin, sodakoh, beasiswa, dan lain-lainya. Salah satu komunitas yang melakukan hal tersebut adalah IMSA (Indonesian Muslim Society in America). 

Pada gambar di bawah adalah salah satu contoh kegiatan buka bersama yang dilakukan Komunitas Muslim Indonesia di Amerika yang bertempat di kediaman Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia di Amerika Serikat. 

Komunitas muslim Indonesia di Amerika sedang berbuka puasa bersama. Dok. https://www.voaindonesia.com/a/kegiatan-amal-muslim-indonesia-di-as/1711849.html
Untuk di ketahui, IMSA adalah organisasi keagamaan, amal, sastra, pendidikan, dan nirlaba, yang mempunyai misi membantu komunitas muslim Indonesia di Amerika Utara, dalam usahanya untuk meningkatkan kapasitas intelektual dan spiritualnya untuk kepentingan masyarakat indonesia pada umumnya, baik yang berada di Amerika Utara ataupun Indonesia.

Web IMSA. Grafis by me
Dengan kehadiran IMSA di Amerika, kini masyarakat muslim Indonesia pun memiliki saudara yang seiman. Sehingga dapat menjalankan ibadah bersama di Negara yang mayoritas non muslim ini. 

IMSA memberikan banyak kontribusi bagi masyarakat muslim, bukan hanya di Amerika itu sendiri, tapi juga untuk di kirim ke Indonesia. Misalnya seperti bantuan untuk rakyat Aceh saat terkena Tsunami 2004 lalu, atau beasiswa senilai 14.000 dollar pada tahun 2014 lalu yang di kirimkan ke Indonesia. Jadi selain mengasah moral, IMSA juga membangun Indonesia dalam bentuk nyata. 

“Kita Muslim Indonesia di Amerika, tidak lepas dari kegiatan amal ini. Ada beberapa organisasi Muslim Indonesia di Amerika, yang nation wide, itu IMSA- Indonesian Muslim Society In America, gencar mengumpulkan zakat fitrah, sedekah, untuk anak-anak miskin terutama di Indonesia" Ungkap Bapak Haji Duta Mardin Umar, salah satu anggota komunitas muslim di Amerika. Di kutip dari voaindonesia 

Nah, itulah keseruan ramadhan di kampungku bersama IMSA. Bagaimana keseruan ramadhan kalian di tempat masing-masing ? silahkan berkomentar. 

Sumber referensi artikel lainya: 
1. https://www.ngelmu.co/imsa-resmikan-bantuan-infrastruktur-pasca-gempa-dan-tsunami-di-palu/ 
2.https://www.acehtrend.com/2018/12/29/muktamar-muslim-indonesia-di-amerika-serukan-pentingnya-menjaga-identitas/
3.  https://kabarinews.com/muktamar-akbar-imsa-ke-15-di-san-francisco/74042 


Note : maaf jika foto fotonya tidak lengkap di karenakan faktor sumber. 

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Ramadan, baik di Indonesia ataupun di Amerika, sama-sama indah ya, Mas. Semangat untuk saling berbagi jadi lebih tinggi. Jarang kita temui pada bulan-bulan lainnya.

    Sukses untuk lombanya, Mas. Salam hangat.

    BalasHapus
  2. Kebersamaannya itu yang bikin kangen... Good luck. Thanks infonya

    BalasHapus

Budayakan berkomentar dengan baik dan sopan :)