Modus Penipuan Belanja Online Lewat Transfer Mandiri E-Cash



Beberapa waktu yang lalu, saya di kejutkan oleh seorang yang dengan mudahnya ingin membeli laptop saya yang sedang saya jual di salah satu ecommerce bernama prelo. Laptop yang saya jual dengan harga 4.3jt itu saya kasih gratis ongkir dan juga masih nego. Dalam deskripsinya, saya menaruh nomor WA saya agar mudah di hubungi. Namun pelaku malah tanya berapa ongkirnya dan saya kasih nego tidak mau, dan masih tanya berapa net nya, kan aneh atau begoo ya ?

Sang calon pembeli yang berniat menipu itu tanpa saya minta, tiba tiba mengirimkan identitas diri. Namun bukan KTP atau SIM, melainkan nomor NPWP. 

Berikutnya, penipu tersebut juga menyuruh saya mengirimkan identitas saya, karena KTP saya buram, maka saya mengirimkanya foto SIM C saya. Sampai disini ko saya merasa aneh ya ? 

Setelah saya mengirim foto SIM saya, lalu pelaku menginginkan agar transaksi di luar prelo. Lah, kenapa gak pakai prelo saja, kan aman karena ada rekening bersamanya. Pelaku menjawab tidak mau dan tetap menginginkan transaksi di luar prelo. 

Karena mencurigakan, saya pun menyuruhnya untuk membeli laptop saya di bukalapak yang juga ada rekening bersamanya. Namun pelaku pun tidak mau karena memang dari awal niatnya sudah tidak baik. 

Setelah itu pelaku meminta saya untuk menscreenshoot saldo rekening terakhir saya di bank yang bukan bank mandiri. Lalu saya  menanyakannya, mengapa repot begini sih, kenapa tidak pakai prelo saja atau bukalapak, kan aman ?

Beruntunglah karena sebelumnya saya sudah membaca artikelnya Mba Rinrin Irma tentang penipuan dengan modus mandiri ecash, jadi saya bisa tau jika saya saat itu sedang akan di tipu oleh penjahat tadi. 

Karena mencurigakan, saya pun pura pura menanyakannya. E cash itu apa ? dan saya tidak paham apa itu e cash ? Dia menjawab kalau ecash itu dari bank mandiri. 

Karena semakin kesel, akhirnya saya mengirimkan link artikelnya Mbak Rinrin Irma yang URL nya bertuliskan modus penipuan online dengan mandiri ecash. Dan begitu terkirim, saya langsung di blokir, ampun dah jahat banget tuh orang. 

Sebelumnya saya sempat melihat foto profil orang tersebut yang entah milik dia atau bisa saja punya orang lain yang juga telah menjadi korbannya. Orang tersebut mengenakan baju hijau dan bekerja di pemerintahan. Alamatnya di Cicadas Bandung. 

Sementara nama yang tertera di NPWP, setelah saya cek di google, ternyata wajahnya beda dengan yang ada di profil WA. Dan entah pelakunya salah satu dari mereka, atau mereka juga yang telah menjadi korban sebelumnya. 

Namun nama yang sempat saya cek di google tersebut juga tinggal di Bandung dan penampilanya seperti anak urakan, matanya sayup sayup seperti orang yang sering menenggak alcohol dan beranting. Kaos yang dikenakan pun bertuliskan kata nakal dengan ejaan seperti ini “Na[K]al” tanpa tanda petik, yang mengindikasikan kalau dia itu anak urakan. Namun belum tentu dia pelakunya. 

Dan kenapa yang di kirim tadi itu NPWP, bukan KTP atau SIM ?

Itu karena NPWP hanya tertera nama dan nomor npwp nya saja, tidak ada detail identitasnya. Bentuk NPWP yang seperti KTP, kesanya jadi seperti identitas diri. Dan pelaku juga pasti tidak mau jika calon korban hanya mengirimkan identitas diri yang juga NPWP, karena tidak detail rekeningnya. 

Fungsi identitas diri seperti SIM dan KTP adalah sebagai bukti jika nanti ternyata salah satu ada yang menipu, kemudian bisa di laporkan ke polisi. Namun pelaku tidak mengirimkan identitas dirinya melainkan hanya NPWP yang entah itu juga milik siapa ? Tujuanya tidak lain agar identitasnya tidak bisa di lacak.

Kembali ke ecash mandiri. Nantinya jika calon korban ternyata mengirimkan screenshoot rekening terakhirnya, misalkan jumlahnya 500rb, maka pelaku akan menyuruh korban ke ATM untuk mengikuti petunjuk dan arahan dari pelaku. 

Modusnya yaitu pelaku pura pura akan mentransfer uang ke rekening korban lewat mandiri ecash, namun jika korban sampai menurutinya dan sampai mengklik tombol terima, yang terjadi bukanlah korban menerima transferan, melainkan uang korban akan berpindah ke rekening pelaku, huaaa jangan sampe deh. 

Untuk dicatat, transfer ecash mandiri ke rekening lain itu tidak bisa. Sayapun sempat menanyakannya namun keburu di blokir. Jadi kalau ada transaksi dengan modus transfer via mandiri ecash seperti ini, perlu di tanyakan dulu. Jawab saja, mandiri ecash itu tidak bisa transfer ke lain bank, soalnya adik saya teller bank mandiri. Pasti langsung di blokir karena ketahuan.

Dari pengalaman saya ini, yang saya khawatir adalah jika orang orang awam yang menjadi korbanya. Dan pelaku juga sulit di lacak karena data data yang dikirimkan bisa jadi palsu. Dan nomor WA pun di blokir olehnya. Untuk menghilangkan jejak lagi, bisa jadi pelaku membuang nomor yang dipake sebelumnya dan ganti dengan nomor baru.  

Maka dari itu, selalu hati hatilah dalam bertransaksi online. Sekarang banyak orang pintar, namun lebih banyak orang gak bener yang memanfaatkan kecerdasanya untuk menipu dan memintari orang. Kalau mau jualan online, mending di bukalapak atau prelo, atau e commerce yang menyediakan rekber karena lebih aman. 

Hati hati saat transaksi di luar rekber dan tiba orang tersebut menanyakan “BOLEH MINTA SCREENSHOOT SALDO REKENING TERAKHIRNYA?” dan menginginkan pembayaran dengan ecash mandiri, maka bisa jadi itu penipuan. La wong ada rekber yang aman, kenapa harus secara langsung yang tidak jelas. 

Masukan buat prelo adalah agar seller dibuat tidak bisa menginput nomor hp untuk mencegah tindak criminal online seperti yang saya dan Mbak Rinrin Irma alami. Dan kalau di bukalapak, hal itu sudah di terapkan. Sedangkan mandiri ecash dalam hal ini tidak bisa di salahkan karena yang salah itu pelakunya. Dan berikut adalah screenshoot korban dan calon korban, bahkan ada yang kena 16 juta, wah itu duit semua cuy, bukan daun hehe, ati ati pokonya.


Posting Komentar

12 Komentar

  1. wah mas saya juga pernah hampir ketipu dengan modus seperti ini, waktu itu saya mau jual ipod 4th gen saya di olx. Waktu itu dia nanya2 langsung via wa dan dia tanya "gan masih ada hp ipod?", biasanya yang mau beli produk apple tanya2 ttg kondisi seperti jailbreak atau apalah ya masa beli gadget gak tanya2 kan? disitu dia langsung deal tanpa tawar2. Lalu seperti kejadian seperti mas Amir, dia minta screenshoot saldo terakhir saya (untungnya saya ada atm yg isinya dibawah 100ribu hehe), disitu dia ngotot banget pake ecash karena saya udah yakin banget dia nipu yaudah saya bilang aja "gak jadi aja deh mas, males saya kalau masnya ribet" eh langsung di block deh hahaha~

    Oya, penipu yang hubungi saya pakai profile picture pengacara gitu biar ngeyakinin kali ya kalo dia nipu (hahaha ngakak). Makasih ya mas, artikelnya berguna banget.

    www.khhrnisa.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sama berarti, sekarang kudu ati ati pokonya, banyak orang pinter tapi gak bener

      Hapus
  2. Sekarang memang kudu banyak hati-hati untuk belaja online, takutnya nipu-nipu

    BalasHapus
  3. Waah.. makasih Amir sudah kasih link ke blog aku hehe... Semoga ke depannya makin banyak yang tahu dan kita juga mempersempit ruang gerak para penipu ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama Mbak, biar semua orang pada tau dan lebih berhati hati saat akan jualan online

      Hapus
  4. Duuuu horor banget sih ini. Makasih banyak infonya ya. Sepertinya kalau jualan online apalagi via socmed kayak saya, perlu sangat hati hati lagi ini. Serem banget itu 16 juta lho.

    BalasHapus
  5. Terima kasih sharing ceita dan sarannya mas. Ini saya kebetulan juga mau jual leptop tapi blm laku2 hehe.
    Bisa lbh berhati2 kalau kyk gini ya thx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetap hati hati Mbak, moga cepat kejual :D

      Hapus
  6. Wah saya juga pernah nih waktu jual camera action di Prelo, ada yang japri langsung tanya-tanya. Dia juga maunya transaksi transfer langsung, gak lewat Prelo. Tapi dia gak minta screen shotnya. Kira-kira penipuan bukan ya?! Saya malah jadi curiga. AKhirnya gak ta ladeni...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu pantasi di curigai, minta screenshoot rekening terakhir tar ujung ujungnya suruh transfer pake ecash

      Hapus

Budayakan berkomentar dengan baik dan sopan :)