Blogger Gathering Finalis Lomba Blog Mayuh Plesir Maring Banjarnegara


Dalam rangka meramaiakan hari jadi Kota Banjarnegara yang ke 185, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarnegara selain mengadakan serangkaian acara, juga mengadakan berbagai lomba, seperti lomba dokar hias, tari tarian, juga lomba blog. 

Dari seratusan peserta lomba blog yang ikut, kebetulan saya terpilih menjadi 20 besar, di saring menjadi 10 besar dan kemudian masuk 3 besar hingga akhirnya menjadi juara 2, oh senangnya. Bukan di lihat dari hadiahnya ya, tapi dari pencapaian yang sudah saya dapatkan. Pasalnya saat saya membuat artikel tersebut, butuh riset mendalam yang njrimet karena saya belum pernah datang berwisata ke Banjarnegara.


Selain hadiah utama, saya dan 20 finalis terpilih (walau yang datang cuma 8 orang) berkesempatan menikmati wisata gratis yaitu rafting dan panjat Gunung Dieng, namun untuk panjat gunungnya belum terlaksana di karenakan peserta yang ikut cuma 2 orang, jadi di undur bulan september depan dengan mengundang kembali peserta yang 20 tersebut agar yang ikut banyak, maksudnya biar acaranya ramai. Rencana dari panitia sih begitu.

Awalnya saya agak ragu untuk datang, selain karena saya tak punya SIM motor, juga karena saya sibuk dengan pekerjaan sendiri. Tapi setelah saya di telfon oleh panitia untuk datang, saya pun jadi ikutan.  Dalam hati kecil saya “ah, sekalian silaturahmi menambah keakraban sesama blogger, ikut lah, lagian kan belum pernah ikut acara seperti ini”. Akhirnya pun saya ikut, walau agak khawatir di tilang polisi karena belum punya SIM.

Senin pagi akhirnya saya berangkat dengan persiapan seadanya, dan benar saja karena ternyata saya nggak bawa sepatu. Panitia bilang karena saya akan menerima hadiah (nah loh, ini juga alasanmu untuk datang kan, hayo...wkwkwk), jadi saya harus pakai sepatu, tapi ngomongnya saat sudah sampai di sana. Tapi ndak apa apa sih, lah wong kita bertiga (juara1-3) juga sama sama pakai sandal karena ndak ada yang bawa sepatu..hehehe, untung saja ngak pakai sendal jepit.....

Jam 9 pagi saya pun tiba, awalnya saya sempet kesasar masuk ke tempat wisata sebelah karena berjejeran, tapi setelah saya saya search di google map, lokasinya pun ketemu, yaitu di The Pikas Adventure.

Begitu sampai, saya langsung si ajak untuk melihat pameran arak arakan hari jadi Banjarnegara ke 185. Sebelum melihat prosesi acaranya, saya sempet berfoto dulu di gedung DPR kota Banjarnegara. Wah, rasanya istimewa banget, belum pernah aku seperti ini. Apalagi saya di sambut oleh panitia yaitu Ibu Widi dengan sangat hormat, rasanya tersanjung sekali.

Bu Widi langsung menanyakan “kamu Amir Mahmud?” aku jawab “ Iya”. Dari pertanyaan tersebut saya merasa seperti tau banget tentang aku, mungkin karena aku masuk juara, ah senangnya, begini to rasanya kalau jadi orang berprestasi..hehehe..

Setelah berfoto, kami beserta rombongan pun turun ke jalan untuk melihat arak arakan, di situ ada banyak pemuda pemudi Banjarnegara dari SD SMP SMA sampai Polwan yang memakai pakaian daerah (Polwan pakai seragam kepolisian) yang turut serta meramaiakan pawai budaya.

Di sini foto saat di gedung DPR

Pawai budaya ini sudah menjadi rutinitas tahunan yang di adakan di Banjarnegara. Yang unik di kota ini walaupun kota kecil yaitu ada pemilihan Kakang Mbekayu yang nantinya jika terpilih akan menjadi duta wisata, yang bertugas mempromosikan pariwisata Banjarnegara, mirip puteri pariwisata gitu, keren ya ?



Dalam pawai tersebut juga ada dokar hias yang membawa rombongan dari anggota dewan kota Banjarnegara. Dokar tersebut jumlahnya banyak karena memang sedang di jadikan perlombaan.


Selain itu juga ada tarian tarian dari anak anak SD juga polwan, dan katanya para Mbak Mbak Polwan latihan narinya Cuma 5 hari, tapi udah luwes dan kompak gitu, keren deh pokonya.


Pawai berakhir di alun alun kota, suasana ramai dan padat sekali. Terlebih karena ada gunungan tumpeng hasil bumi seperti  salak, ketela, buah buahan seperti jeruk, nanas, pisang juga buah carica sebagai buah khas Dieng dan lain sebagainya, yang menjadi perebutan warga yang menonton. Saya dan teman teman ndak sempat nonton karena waktunya mepet.



Setelahnya kami pun berbegas untuk sholat dhuhur dan kembali ke penginapan untuk makan siang di The Pikas Adventure tadi. The Pikas Adventure ini merupakan wahana wisata yang menyediakan wisata seperti outbond, rafting, juga ada penginapan dan rumah makan.



Paket wisata yang kami dapat yaitu rafting dan naik ke gunung dieng, akomodasi seperti penginapan dan makan 3 kali sehari di tanggung panitia, asik deh. Untuk raftingnya 1 perahu di kenakan tarif 1 juta rupiah berisi 6 orang dan seorang pemandu ( jadi 7 orang). Jadi buat yang jajal permainan ini baiknya bawa 6 orang ya, biar bayarnya gak kemahalan patunganya. Tapi misal cuma 3 atau 4 orang bisa pakai perhu kecil.


Awalnya saya enggan sekali untuk ikut, karena dari berangkat saya kurang tidur sehingga badan lemas, nyentuh air saja dingin apalagi mandi basah basahan, hiiii...brrrrrrr......


Eh ternyata eh ternyata, begitu masuk air dan naik perahunya, rasanya asik banget. Sebelumnya kami di kasih arahan oleh pemandu, bagaimana cara mendayung, bagaimana agar tidak jatuh ke air dan sebagainya, ternyata mudah, mengasikan sekali pokonya, rasa ngantuk hilang seketika karena saking asiknya.


Karena rafting ini, saya jadi tau istilah istilah permainan ini seperti boom masuk, yaitu kita harus ke tengah perahu dengan dayung di angkat berdiri ke atas karena akan melewati ombak besar untuk menghindari perahu tidak terbalik alaupun di tengah perjalanan kita terbalik. Istilah lainya aku lupa, dan pokonya asik banget. 

Di tengah perjalanan kita banyak menjumpai para pemancing, juga anak anak yang sedang mandi. Mereka pinter berenang karena emang sudah mainanya setiap hari di kali. 

Kadang mereka teriak teriak minta uang “Mas/Om minta uangnya 10ribu” yang kemudian jika di kasih maka si anak akan anjlog/terjun dengan menyambar uang di tangan pe-rafting yang menjulurkan tanganya bak orang sedang nyawer. Ini menjadi tontonan uni tersendiri seperti apa licahnya anak anak tersebut mandi di kali serayu, mereka jago jago banet renang.

Kita juga banyak menjumpai perangkap perangkap ikan yang terbuat dari tumpukan batu dengan tinggi sekitar 1 meter membentuk lingkaran dan di buat jalan air aga ikan bisa masuk. Jika banjir datang, maka ikan akan masuk dan terperangkap di dalamnya, katanya bisa dapet sampai 5-10kg lo sekali banjir, waow. Ikan yang di dapat seperti lele, mujair, wader dll yang juga menjadi menu di The Pikas Adventure.


Rute perjalanan rafting yang kita tempuh itu lumayan jauh, yaitu sekitar 14 km dan selesai sekitar 3 jam. Tapi karena saking asiknya, kita nggak kerasa, saya sampai bilang “itu kok ada tempat wisata, perjalanan masih jauh ya ?” yang ternyata tempat wisata tersebut adalah The Pikas Adventure tempat kita menginap, “loh ko cepet sekali ya, gak terasa lama di perjalanan”.

Bermain rafting selesai sekitar pukul 4 sore dan kami pun sudah kedinginan. Saat kita naik, kita di suguhi kelapa muda juga gorengan mendoan yang masih paans plus cabe rawitnya, segerrr.......di perlakukan istimewa pokonya, makanya harus rajin belajar ya, supaya jadi orang berprestasi dan di perlakukan istimewa oleh orang lain, semangattt......

Rafting sudah selesai, kami pun mandi mandi dan sholat ashar kemudian makan malam. Kami makan malamnya di The Pikas Adventure juga, menu yang di ambil yaitu prasmanan, pakai cething untuk tempat nasi (sejenih bakul yang terbuat dari bambu), lauknya sayur bihun, tempe, sayur sop, ikan kali serayu, sambal, kerupuk, buahnya ada semangka dan minumnya teh anget dan air putih, enak sekali rasanya, enaknya karena beramai ramai dan karena lokasi di tepi kali serayu pas, di rumah sih biasa saja.

Makan malam selesai, kami pun melaksanakan sholat maghrib dan istirahat sebentar. Kalau saya sih tidur, rasanya lelah aanget, mata terasa panas karena kurang tidur, kalau teman teman lain pada ngobrol ngobrol, aku tidur saja sampai jam 8 tiba.

Akhirnya setelah jam 8 tiba, aku pun sudah lumayan bisa tidur sebentar dan kami di jemput untuk menghadiri acara penyerahan hadiah beserta pengukuhan hari jadi Banjarnegara. Lagi lagi, rasanya istimewa banget karena kami di sambut lagi dengan istimewa oleh panitia. “Selamat datang, selamat datang semuanya, silahkan isi daftar hadirnya, ini makananya”...... Yang bikin lebih tersanjung lagi, kami bertiga (juara 1-3) di suruh duduk di depan (bangku nomor 2) karena kami pemenang utamanya. Saya ulangi, ternyata begini ya rasanya jadi orang berprestasi, di perlakukan istimewa banget....ya ampuuunnn...

Sebelum penyerahan hadiah di mulai, sambutan sambutan dari tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan pun di mulai, kemudian juga ada pentas seni dari mahasiswa ISI (Institut Seni Indonesia) Surakarta. Saya salut sekali dengan mereka, terutama para cewek cewek. 

Di saat yang lain mengambil prodi populer, mereka mengambil prodi budaya untuk melestarikan budaya Indonesia. Mereka pandai menabuh gong, gamelan (mahasiswa laki laki) dan sinden untuk perempuan beserta penari penarinya (laki laki dan perempuan)


Dari pentas seni tersebut begitu menggambarkan bahwa Indonesia itu kaya adat dan budaya, unggah ungguh serta budi pekerti. Tiba akhirnya acara penyerahan hadiah berlangsung, dari berbagai lomba yang ada, lomba blog yang pertama menerima hadiahnya, kemudian lomba anak anak TK, lomba dokar hias dll.


Saat berdiri di depan banyak orang, aku rasanya gemetaran karena saking senanagnya, (untung gak pup) Agak grogi sih, grogi banget, tapi sirna setelah plakat di berikan dan di berikan tepuk tangan oleh para hadirin. Terlebih setelah di berikan selamat oleh Pak Bupati Banjarnegara, Bapak Sutedjo, “Selamat ya, sengi saudara saudarane plesir maring Banjarnegara” (Selamat ya, ajak saudara saudaranya Wisata ke Banjarnegara). Beliau orangnya menyatu banget dengan masyarakat, cara bicaranya blak blakan dan tidak ada kesan mengistimewakan diri. Pembawaanya seperti masyarakat biasa, sehingga orang tidak canggung berbicara denganya. Bahasanya pun ngapaX dan biasa bae lah ora ana sing istimewa (biasa saja ndak ada yang istimewa). Saya jadi kagum denganya, padahal Beliau orang nomor 1 di Banjarnegara.

Setelah hadiah di terima, kami pun di foto foto oleh tukang foto, mungkin mereka wartawan, dan kayaknya juga muncul di koran keesokan harinya, nggak nyangka, aku yang orang kampung bisa seperti ini, surprise banget rasanya.

Acara selesai sekitar jam setengah sebelas malam, tapi karena kami belum makan karena masih kekenyangan tadi sorenya, kami pun di suruh makan lagi sama Ibu Widi, kali ini menunya soto banjar. Kami pun jadi tau seperti apa rasa soto banjar itu, rasanya lumayan enak seperti yang saya tulis di blog saya, ada daging dagingnya, juga lebih banyak taugenya.


Setelah makan selesai kami pun bergegas pulang karena sudah lelah seharian mengikuti serangkaian acara diatas. Sesampainya di penginapan yang berupa saung di The Pikas Adventure, kami masih bercengkrama. Pak Bonar selaku ketua panitia pun mengucapkan sepatah dua patah kata beserta ucapan terimakasih atas kesedian kami karena sudah datang mengahdiri acara, yang menurut saya malah rugi jika tidak datang, ya soalnya banyak gratisanya, apalagi raftingnya yang super mengasikan.

Kami bercengkrama sampai jam 12 malam. Dari obrolan malam tersebut kami pun mendapat masukan dari Mas Ma’ul yang seorang fotografer ternama. Menurut penuturanya, Beliau pernah mendapatkan prestasi karena memenangkan lomba foto, dan berkesempatan untuk jalan jalan keliling asia selama 3 bulan, waow.

Demikian acara berlangsung dari saya mulai datang hingga selesai, kami pun tidur karena keesokan harinya sudah selesai acaranya, the end.

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Wah, seru ya mas? Fotonya mana nih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, besok Masnya di undang lagi loh, mau ikut. Fotonya nyusul

      Hapus
  2. http://budparbanjarnegara.com/2016/09/01/undangan-famtrip-20-besar-lomba-blog-mayuh-plesir-maring-banjarnegara/

    BalasHapus
  3. Hihihi, aku hampir gak datang kalau dirimu gak ngasih tahu di fesbuk. Matur nuwun ya. Gak nyangka juga bakal jadi juara tiganya, itupun aku baru tahu pas kita berangkat ke pendopo di malam penyerahan. Duh, kudet banget aku ki.

    Btw, selamat ya, Mas. Tulisane apik kok. Makane dipilih jadi juara dua. Keren!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mas, dan setelah aku tau, ternyata Mas Eko orangnya punya semangat yang tinggi, keren dah

      Hapus
  4. Wenak banget habis rafting terus makan bubur ayam :D hohoh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahhaha kapan kapan bikin gituan bu :D

      Hapus
    2. Iya banget pokonya, jadi orang berprestasi memang susah, tapi kalau sampai berhasil meraih prestasi jadi enak

      Hapus

Budayakan berkomentar dengan baik dan sopan :)