Transaksi Online Semakin Mudah dan Aman dengan Aplikasi Android My JNE

Sebelum saya membahas tentang aplikasi My JNE, saya ingin terlebih dahulu bercerita tentang pengalaman pertama saya berjualan online. Tahun 2015 kemarin, pas saya sedang bekerja di Bekasi, saya mengirimkan paketan barang ke Banjarmasin Kalimantan Selatan. Paket tersebut adalah produk online shop buatan saya berupa mainan anak anak. Karena bentuk mainanya panjang, maka packinganya saya buat membulat dengan bungkus berupa bambu belahan agar aman ber-diameter kira kira 5 cm x 5 cm x 1 meter (100 cm).

Itu adalah pertama kalinya saya mengirimkan barang secara online, rasanya senang sekali karena ternyata produk saya ada yang mau beli :-). 

Selepas kerja jam 5 sore, barang pun saya packing untuk di paketkan ke-esokan harinya. Karena waktu itu saya belum menginstal aplikasi My JNE, saya pun harus rela capek capek keliling untuk mencari agen pengiriman sebagai tempat mengirimkan paketan saya tersebut. Setelah muter kesana kemari, akhirnya saya menemukan agen pengiriman barang, sebut saja agen XX. 

Keesokan harinya lagi saat jam istrirahat siang, saya pun langsung mendatangi kantornya untuk mengirimkan paketan tersebut. Tarif yang di kenakan yaitu 1 kg sesuai timbangan. Dari Bekasi ke Banjarmasin tarifnya Rp 28.000,-

Namun sehari setelahnya, saya dapat telfon dari agen tersebut bahwa paket yang saya kirimkan di kembalikan, karena setelah di kurs-kan beratnya menjadi 5 kg, hah ? Saya pun kembali mendatangi kantornya untuk berkonfirmasi, apakah akan di teruskan atau tidak ? beruntunglah setelah saya bernegosiasi dengan pembelianya, beliau  begitu berbaik hati kepada saya karena mau menomboki jumlah uang sebagai biaya tambahan ongkos kirim. Rp 28.000,- di kali 5, jumlahnya Rp 140.000,-. Jumlah yang waow bukan untuk barang dengan berat kurang dari 1 kg ?

Ini loh barang yang saya kirimkan dengan agen pengiriman xx dan ongkirnya Rp 140.000,-


Untuk pengiriman berikutnya, saya mencoba agen pengiriman lain dengan anggapan akan lebih murah, sebut saja agen YY. Namun lagi lagi sama seperti yang pertama, jatuhnya masih 5 kg, hadeuuuh. Saya pun galau sambil terus berpikir , “apa iya yah, saya tidak punya kesempatan untuk jualan online, padahal produk saya banyak yang suka” Kemudian saya mencoba bertanya tanya kepada banyak orang, termasuk kepada pembeli asal Banjarmasin tersebut karena saya sudah sedikit akrab. Lalu ia menyarankan kepada saya untuk memaketkan barang lewat JNE saja

“kenapa tidak kirim lewat JNE saja Mas, pasti murah” 
“O iya, kenapa saya tidak ke JNE ya, bodohnya diriku….” 

Waktu itu saya tidak kepikiran bahwa JNE juga merupakan agen pengiriman ternama dan sudah tersebar di mana mana. Maklum, saya sangat sibuk kerja.

Dari saran pembeli tersebut, saya pun menjadi sedikit lega karena ada solusi, walaupun saya belum tau nanti system perhitungan di JNE seperti apa. Dan untuk pengiriman berikutnya saya menggunakan JNE, dan ternyata di JNE ini tidak mengenakan perhitungan seperti agen pengiriman XX dan YY. Yang jelas, untuk barang dengan dimensi 1 meter (100 cm) X 5 cm x 5 cm jika di agen XX dan YY tadi jatuhnya 5 kg, di JNE tetep 1 kg, dan bayarnya ya cuma 1 kg.

Sebagai contoh, saya mengirim paketan di bawah dengan dimensi seperti ukuran di atas, namun kali ini packingnya saya masukan ke dalam bambu bulat. Dari Kebumen ke Jakarta cuma bayar Rp. 21.000,- sedangkan ke Mojokerto Jawa Timur cuma kena Rp. 26.000,- oleh petugas JNE nya cuma di itung 1 kg. Lihat penampakannya di bawah

“Horeee…..aku senang…..aku senang…. ilove you JNE”

Di JNE cuma menggunakan system perhitungan panjang x lebar x tinggi lalu di bagi 6000. Jika panjang paketan 100 cm x lebarnya 5 cm dan tingginya 5 cm lalu di bagi 6000, maka jumlahnya adalah 0, 4 yang di bulatkan jadi 1 kg, sama seperti produk online saya. Jika dengan agen XX dan YY tarif ongkir dari Bekasi ke Banjarmasin Rp 140.000,- maka dengan JNE setelah saya cek melalui fitur Check Tariff di My JNE, tarifnya cuma Rp 29.000,- waow…..murah kan ?


Dari pengalaman saya ini, kita semua bisa tau bahwa untuk mengirim barang dengan bentuk panjang dan pipih atau sejenisnya seperti produk saya, JNE merupakan pilihan tepat, namun tetap dengan tarif yang wajar. Dengan pengalaman ini pula, semoga bisa jadi solusi buat kalian yang akan berjualan produk namun bentuknya sama dengan produk saya atau sejenisnya. Seandainya dulu saya kirim paketnya di JNE, pasti pembeli baik hati tersebut tak perlu tombokin uang ratusan ribu untuk kekurangan biaya pengiriman. Seandainya dulu saya sudah pakai My JNE, saya juga tidak perlu capek capek keliling karena bisa cari konter JNE terdekat dengan aplikasi My JNE.


Dan karena kita sudah memilih JNE sebagai tempat mengirim barang, maka selanjutnya kita gunakan aplikasi android My JNE untuk semua kebutuhan tentang kirim kiriman barang dan kirim kiriman uang di My COD nya. 

Pada Februari 2016 kemarin, JNE baru saja mengupgrade aplikasi android tersebut dengan penambahan fitur fitur yang lebih fungsional, terutama bagi para pelaku bisnis online ataupun online shopper yang sering belanja online. Lebih jelasnya, My JNE adalah aplikasi android yang terhubung dengan nomor telfon pelanggan, yang berguna untuk mengecek tarif ongkir, tracking kiriman, transaksi online dll.

Bersama dengan upgradenya aplikasi ini, JNE juga melebarkan sayap usahanya dengan menghadirkan layanan layanan baru seperti yang terangkum dalam 7 Magnificent atau 7 hal yang mengagumkan dari JNE, seperti Aplikasi My JNE itu sendiri, JNE-PopBox, @box prepaid, Promo JNE Super Speed, JNE International Shipment, Layanan CD Music, dan JNE Trucking. 

JNE Revolution
Mmmmm..ngomong ngomong, apa itu 7 Magnificent dari JNE ? Oke, untuk pembahasan ini akan saya ceritakan di ahir artikel yah, karena kita akan mengulas aplikasinya dulu. Namun sebelumnya kita kenalan dulu yuk ?

Kenalan dulu yuk dengan JNE
Ada pepatah mengatakan, “tak kenal maka tak sayang” tak kenal JNE maka urusan kirim kiriman paket bisa terhambat, betul gak,  karena JNE sayang kalian :-)

JNE adalah perusahaan jasa pengiriman express dan logistic sebagai solusi bagi kita semua yang ingin mengirimkan barang atau paket, baik berupa benda ataupun surat surat. Kalau mau kirim paket, ke JNE aja, mudah. Hingga saat ini JNE sudah berusia lebih dari 25 tahun, yang berarti bahwa sudah banyak sekali pengalaman yang di milikinya dalam urusan kirim kiriman paket. Dalam setiap detiknya, JNE bisa mengirim hingga 300 paket, waow. Itu menandakan bahwa kepercayaan masyarakat atas JNE juga begitu besar. Selain itu JNE juga menggelontorkan dana untuk infrastruktur sebesar 400 miliar dan 55 miliar untuk pengembangan di bidang tekhnologi. 

Dalam bidang tekhnologi, JNE membuat aplikasi My JNE, dan sekarang kita bahas yuk, seperti apa aplikasi ini.

Kupas Tuntas Aplikasi Android My JNE

Pertama tama kita download dulu ya aplikasinya, dan saya harap kalian sudah bisa ya mendownload aplikasi My JNE dari playstore. 

“Apa, belum?”

Oke deh, lihat caranya pada gambar di bawah


Bagaimana, mudah bukan ? Tinggal buka playstore, ketik My JNE dan install. Pastikan data internet tetap terisi ya demi kelancaran downloadnya. Dan sekarang kita mulai bahas fitur fitur di dalam My JNE ini ya 

Check Tariff

Dulu saya sering sekali bolak balik konter JNE untuk ngecek ongkir. “Ongkir dari Kebumen ke Situbondo berapa ya, terus ke Jogja berapa ya ?” Pernah juga waktu itu gara gara kelamaan nggak dapat ongkir, pelanggan saya nggak jadi beli, huuuu, nangis deh, ihiks ihiks…rejeki di patok ayam.

Tapi dengan adanya aplikasi My JNE sekarang, saya bisa cek ongkir kemanapun di seluruh Indonesia hanya dari genggaman tangan. Dan itu berarti nggak akan terjadi lagi yang namanya kehilangan pelanggan. My JNE emang sangat membantu.  Saya hanya tinggal memasukan kota asal di kolom FROM dan kota tujuan di kolom TO lalu klik search, maka dengan cepat aplikasi ini akan menghitung jumlah ongkirnya berapa, hebat kan ? Untuk cek ongkir, kalian juga nggak harus daftar kok, begitu install bisa langsung cek ongkir, mudah.

O iya, jika barang yang di kirim ukuranya besar namun beratnya ringan, maka system perhitungan ongkir yang di gunakan adalah volume, karena dalam perjalanan akan memakan tempat. Gak adil dong jika ukuran barang yang di kirim sebesar televisi namun beratnya cuma 1 kg, lalu perhitungan tarif ongkir juga di itung 1 kg, entar JNE rugi dong, gak bisa kerjasama dengan para pebisnis online dong, nggak sama sama untung dong ? maka dari itu di gunakanlah system perhitungan volume untuk jenis barang yang seperti ini, rumusnya yaitu

Panjang x Lebar x Tinggi di bagi 6000

Intinya di cari jumlah berat terbesar, baik menurut volume ataupun berat timbangan. Jika ternyata benda sebesar televisi namun di timbang hasilnya 20 kg, di banding benda dengan besar yang sama dengan berat timbangan yang sudah di kurs volume hasilnya 15 kg, maka yang di ambil yang terbesar, yaitu 20 kg. Maksud ? Sip ! kata petugas JNE nya sih seperti itu. Tapi jika Anda mau mengirim barang sebesar ini, baiknya tanya dulu ke konter JNE, yah ? Biar jelas ongkirnya.


Search Air Waybill

“Mas, paketan saya sudah sampai mana ?”
“Kurang tau deh Mas, coba install aplikasi android My JNE , buat cek status pengiriman”
“Oh gitu ya, oke deh”

Nah, fitur ini bermanfaat sekali buat para pebisnis online. Dengan fitur ini, saya ataupun pembeli bisa mengecek posisi paketan hanya dengan memasukan kode resi. Kode resi yaitu kode yang tertera di bawah barcode dalam struk pengiriman si penjual. Hanya dengan memasukan kode resi, si pembeli atau penjual bisa mengecek posisi saat ini sebuah paketan.

“Ah, malas ah cek cek gituan, ribet masukin kodenya ?”

Oke deh kalau begitu, pakai fitur pemindai kode saja sebagai pengganti memasukan kode resi. Klik saja icon kamera biru kecil yang ada, lalu arahkan ke garis barcode yang ada di struk pengiriman, jreng jreng, gak pake ribet gak pake ribut, kode resi bisa langsung masuk dan bisa langsung untuk cek posisi pengiriman, keren kan ? O iya, walaupun struk kode itu sudah lama, tapi tetep saja masih terdeteksi. Saya mencoba mendeteksi struk pengirman dari JNE tahun 2015, dan ternyata masih bisa. Sedangkan di bawah adalah contoh struk pengiriman sekitar 2 bulan yang lalu. O iya, androidmu harus ada kameranya ya ?



My Shipment

Fitur ini berfungsi untuk mengecek pengiriman terhadap paketan yang pernah di kirim. Caranya tinggal sentuh tombol My Shipment, nanti akan keluar tiga icon yaitu Shipper atau pengirim, Consignee atau penerima, dan Favourite untuk daftar kiriman favorit. Kalian juga bisa loh merating and komen dengan menggunakan fitur rate and comment.

Untuk menjajal fitur My Shipment ini, sebagai contoh, dulu saya pernah kirim paket ke Jogjakarta, saya cek di menu ini, muncul deh. Untuk menggunakan fitur ini berarti Anda harus login dulu dan pernah mengirim lewat JNE. Ya iya dong, masa mau cek tracking, kok belum pernah ngirim, ya gak ada jejaknya.


JNE Nearby

“Aduuhhh, bensin sepeda motor saya habis, padahal saya kan mau cari konter JNE buat kirim paket, mana tukang bensin jauh pula, ihiks ihiks”

Ouw ouw ouw, kaciaaan….makanya, install dong aplikasi android JNE. Dengan fitur JNE Nearby nya, kita tinggal mengaktifkan GPS di smartphone kita dan secara otomatis maka konter konter JNE terdekat akan segera muncul. Kalau sudah begini nggak akan ada ceritanya kehabisan bensin buat keluar keluar capek capek sambil tengok kanan kiri buat cari konter JNE. Apalagi kalau cuaca lagi hujan, kan becek, sepeda motor jadi kotor, iya gak ? Fitur ini juga langsung bisa di gunakan tanpa harus daftar dulu kok, jadi begitu selesai install bisa langsung pakai. Pada gambar di bawah adalah konter JNE terdekat dengan posisi saya.



Transaksi Online Semakin Mudah dan Aman dengan My COD di My JNE
Bagi orang yang masih awam dan belum pernah transaksi online, biasanya akan merasa khawatir jika akan belanja secara online. Takutnya uang sudah di kirimkan, eh barang tak juga datang. Namun hal itu tidak akan terjadi jika dalam transaksi online antara penjual dan pembeli menggunakan rekening bersama. Karena dengan metode seperti ini, pembeli bisa menarik kembali uangnya jika ternyata penjual tidak juga mengirimkan barang pesanan, kan aman !


Bicara soal rekening bersama, JNE telah mengupgrade aplikasi androidnya dengan menambahkan fitu rekening bersama bernama My COD yang tertanam di aplikasi My JNE. Dengan fitur ini kita bisa bertransaksi online tanpa takut dan khawatir uang hilang. 

“Lah kalau si penipunya pinter banget mengelabui korban, bagaimana ?”

Ya paling tidak dengan My JNE ini bisa meminimalisir hal tersebut, dan kita sebagai pembeli juga harus jeli dong memilih toko online mana yang mau kita belanjain barangnya, iya nggak ?

Dengan aplikasi My COD ini, kita bisa melakukan transaksi keuangan lewat rekening virtual yang ada di dalam sistem My COD. Jika biasanya aplikasi My JNE di gunakan untuk mengecek tarif ongkir, maka sekarang sudah di lengkapi fitur My COD yang berfungsi sebagai alat transaksi pembayaran berupa rekening bersama.

“Mmmm…kurang paham, jelasin lagi dong ?”

Okey…kalian tau marketplace kan ? Nah, kalau di marketplace, kita kan beli produk tuh, misal beli sabun penghilang galau. Setelah sabun tersebut sampai di rumah kita, baru si penjual menerima uang dari hasil penjualanya.

Bedanya kalau di marketplace kita harus belanja dulu, di My COD ini enggak, My COD hanya berfungsi sebagai perantara pembayaran dan kita bebas belanja di marketplace manapun. Jadi bisa di bilang My COD adalah aplikasi dalam aplikasi.

Untuk menjadi anggota, kalian harus mendaftar dulu ya, gampang kok. Tinggal masukan data seperti nama, email, no hp seperti pada gambar, maka pendaftaran pun berhasil. Klik juga konfirmasi pendaftaran yang masuk ke email ya? Jika sudah konfirmasi email, maka sudah bisa login dengan password yang kalian buat saat pendaftaran.


Lalu cara kerjanya bagaimana ?

Begini nih ya. Jadi awalnya, penjual dan pembeli sudah janjian ya mau transaksi di My COD dan sudah tinggal bayar saja, oke. 

Di umpamakan kita sebagai penjual
Kan antara penjual dan pembeli udah setuju ya, udah deal pokonya. Barang apa yang mau di beli, berapa harganya, ongkirnya, tujuan kirimnya dan kesemua muanya sudah di catet. Lalu penjual membuka My COD dan mencreate order dengan menekan tombol merah bertanda plus. Setelah terbuka maka akan muncul isian sebagai berikut :

*Order Name : Berisi nama pesanan barang. Misal di isi belanja harian, belanja bulanan dan sebagainya.

*Insert Buyer’s Phone Number : yaitu isian untuk memasukan nomor hp pembeli. Buyer’s kan pembeli, harus dikit dikit tau bahasa inggris dong :-)

*Add Item : ini bukan warna kulit yang item ya, bukaaan :-). Add Item yaitu nama barang yang kita beli, misal sabun penghilang galau, biji pohon uang dll. Tambahkan juga  di kolom price dan jumlahnya di kolom Quantity, maka hasilnya akan langsung di kalikan secara otomatis oleh My JNE. Sedangkan tombol minus berfungsi untuk menghapus angka.

*Shipment Fee : nah, disini nih kalian nanti mengisikan ongkos kirimnya, jangan sampai lupa ngisinya, tar rugi dong. Sebelumnya saya pikir dengan aplikasi ini, nanti pembeli akan bayar ongkirnya ke petugas JNE saat COD layaknya Go Food, eh ternyata bukan, karena COD disini adalah Cash on Digital, bukan cash on delivery.

*Other Fee : yaitu biaya lain lain seperti biaya packing karena paketan berisi barang yang mudah rusak atau pecah, sehingga harus di packing kayu supaya aman, dan harus membutuhkan biaya lebih.

*Grand Total : yaitu jumlah total keseluruhan dari semua isian yang Anda masukan. Setelah selesai lalu klik order.

Setelah kolom isian terisi semua, lalu klik create order, maka invoice (tagihan) akan terkirim ke pembeli baik melalui akun My COD pembeli, sms atau pun email.


Jika pembeli ingin melihat daftar penjualan yang pernah di buat, bisa masuk ke halaman My COD lalu pilih My SHOP. Penjual juga bisa melakukan pencarian dengan menggunakan tombol search yang ada di pojok kanan atas. Dan sambil menunggu pembeli melakukan pembayaran, Anda bisa mempacking pesanan terlebih dahulu.

Di umpamakan kita sebagai pembeli
Setelah orderan dari penjual masuk ke My COD pembeli, maka kita sebagai pembeli tinggal buka akun My COD lalu klik PAY (bayar), jangan lupa di isi dulu ya rekening virtualnya. Cara pengisianya melalui Bank Permata atau juga bisa dengan Bank lainya dengan menggunakan sebuah kode yang nanti akan di berikan oleh My JNE. 


Setelah itu pembeli tinggal duduk duduk manis sambil santai santai nungguian pesanan datang. Apa ? sudah sekian hari kok barang nggak di kirim juga ? Oke deh, uang saya tarik lagi, gak bakalan kena tipu deh. My COD emang keen.

Gimana, paham nggak ? Apa, nggak paham lagi ? Baiklah, secara garis besarnya, cara kerja My COD adalah seperti pada gambar di bawah ini


"Bagaimana, sudah pahammmm? 
"Sudahhhhhh....."
"Sip"

Jadi dengan My COD di My JNE ini, kita nggak bakalan kena tipu dan nggak ada pihak yang di rugikan deh. Misal barang yang di kirim belum sampai juga setelah sekian lama, maka uang pun bisa di tarik kembali, sama sama aman kan ?

"Hadeuuuhhh ternyata ribeett"

Oke deh, mari kita bandingkan jika kita menggunakan My COD dan tanpa My COD

Menggunakan My COD

*Tak perlu bolak balik buat cek ongkir karena bisa di lakukan lewat fitur My JNE 

*Tidak perlu sms san untuk mengetahui produk apa saja yang mau di beli atau eyel eyelan nego harga dll.

*Tak perlu jauh jauh ke ATM untuk transfer 

*Tak perlu setor resi untuk tracking karena bisa di lakukan lewat fitur search air waybill dan scan barcode

*Tak perlu kalkulator karena My COD dengan otak cerdas dengan sekejap bisa menghitung jumlah total pembayaran.

*Lebih hemat waktu karena bisa di lakukan kurang dari 10 menit

Tanpa My COD

*Pembeli dan penjual harus kriting sms san untuk mengetahui produk yang mau di perjual belikan.

*Penjual pake kalkulator untuk menghitung harga barang plus ongkir

*Pembeli pergi ke ATM untuk transfer

*Penjual harus upload bukti transfer

*Penjual harus upload resi pengiriman

*Butuh waktu lama, terlebih jika ATM jauh, apalagi kalau hujan, kan becek. Apalagi kalau motor sedang nggak ada, kalau nggak ada ojek, cape deh. 

*Jika di hitung hitung butuh bisa sampai ber jam jam.

Mending pakai My COD aja, mudah, praktis dan hemat waktu. Karena waktu sangat penting sekali dan takan pernah kembali walau sedetikpun, bukan ? 

Masih ada lagi fitur lainya, yaitu

My COD Wallet

My COD Wallet itu apa sih ?

My COD Wallet adalah fitur yang di dalamnya berisi data diri kita, seperti virtual number, nomor rekening, nomor KTP dll. Di dalam fitur ini terdapat opsi opsi seperti di bawah ini

*Transfer : fitur ini berfungsi untuk mentransfer sejumlah uang ke nomor virtual rekening lainya. Dan ini bukan nomor rekening bank ya, nomor virtual ini adalah nomor khusus yang di gunakan untuk transaksi di My COD. 

*Top Up : fitur ini berfungsi untuk mengisi rekening virtual kita di My COD, bisa melalui e-bangking, m-bangking, ATM ataupun cara sejenisnya. Kalaupun mau di ambil lagi, bisa aja kok kapanpun kita mau.

*Cash Out : nah ini dia, fitur ini nih yang berfungsi untuk mengambil uang kita di My COD. Jika di ibaratkan, fitur ini adalah dompet virtual yang menyimpan uang kita. Kita bisa ambil uang kita dengan cara mentransfer ke rekening kita, kalau tidak mau di ambil semuanya, bisa kok ambil sebagian. Dengan catatan, ada isinya ya…hehehehe..

*History : buat kalian para netizen pasti tau ini fungsinya untuk apa. Yap, betul sekali. History jika di ibaratkan sebuah browser yang menyimpan segala aktifitas yang kita lakukan di dalam browser. Di My COD ini, kita bisa melihat aktifitas apa saja yang telah kita lakukan, seperti transfer, top up, cash out, create order dll. 

Di My COD ini juga terdapat kode QR tak beraturan yang berisi 16 digit angka. Angka tersebut merupakan angka dompet virtual yang bisa kita gunakan untuk bertransaksi. Jika males nulisnya, tinggal scan aja pake kamera layaknya scan barcode seperti di atas tadi.


Jika mau keluar akun, edit profil, ganti password, baca S & K, tinggal sentuh icon 3 titik di pojok kanan atas. Untuk profil, kalian bisa pasang foto. Sedangkan untuk daftar Bank bisa di isi sampai 3 macam Bank sekaligus. 

Itulah review dari saya tentang aplikasi My JNE, banyak banget kan fiturnya, fungsional abis pokonya. Dan sesuai janji saya di atas, ini lah 6 Magnificent atau 6 hal yang mengagumkan dari JNE. 

“Loh kok 6, bukanya 7 ?”
“Kan 1 nya My JNE….DUL, gak nyimak apa ?”
“O iya……hehehehe…”

1. JNE Pop Box. Yaitu layanan untuk pelanggan yang jarang ada di rumah. Atau misalnya untuk pelanggan yang tinggal di apartemen dimana tidak semua kurir tidak di ijinkan masuk untuk mengantarkan barang. Dengan fasilitas ini, pelanggan bisa mengambil paketanya di dalam sebuah loker yang cara membukanya menggunakan sebuah pin yang di kirimkan melalui sms ke no hp pelanggan. Lokernya tersebar di 32 titik seperti di kampus kampus, supermarket terkemuka dll. Untuk membukanya, pelanggan harus memasukan no pin ke loker tersebut, mirip orang mengisi pulsa listrik. Layanan ini baru tersedia di kota Jakarta saja. 


2 JNE Trucking. Yaitu layanan dengan menggunakan truck double decker yang besar sehingga barang menjadi lebih aman. Layanan ini baru beroperasi di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali dengan berat minimal pengiriman 10 kg. Selain itu JNE juga melayani armada khusus untuk pengiriman barang dalam bentuk cairan. Sedangkan bagi Anda yang ingin mudik namun ingin naik bis atau kereta, JNE juga menyediakan layanan paketan sepeda motor yang akan di antar sampai ke rumah Anda. 



3 JNE International Shipment. Yaitu layanan pengiriman untuk tujuan luar negri seperti Hongkong, Taiwan, Singapore, China, Malaysia, Macau, Thailand, Korea dan lain sebagainya dengan harga yang kompetitif.

4 Add Box Prepaid. Layanan ini adalah berupa kardus yang khusus di berikan oleh JNE dengan harga termasuk ongkos kirim.  Layanan ini baru tersedia di Jakarta saja. Untuk ukuran kardusnya sebagai berikut.

A @Box 2 prepaid (Rp 22.000) ukuran P.30 x L.30 x T.12 Volume 1.9 m3 dan berat maksimal 3kg.
B @Box 3 prepaid (Rp 40.000) ukuran P.35 x L.33 x T.17 Volume 2.7 m3 dan berat maksimal 5kg.


5 CD Musik. Layanan ini juga merupakan kampanye dari JNE untuk mencegah pembajakan yang bekerja sama dengan KAMI (Kirai Adiwarna Musik Indonesia) yang menjual CD Musik original sehingga bisa meminimalisir pembajakan.

6 Promo Service Super Speed ( SS) yaitu layanan pengiriman super cepat dari dan tujuan Jakarta hanya dalam waktu satu hari sampai. Tarif normalnya adalah Rp 80.000,-, namun karena masih promo, tarifnya menjadi Rp 40.000,-/kg dan tarif selanjutnya adalah Rp 4.000,-/kg. Layanan ini baru tersedia di Jakarta untuk periode 8 Februari sampai 31 Maret 2106 dan mungkin akan berlanjut untuk seterusnya.



Bagaimana, hebat kan JNE, beda banget dengan yang lain, JNE selalu berinovasi. Bagi saya pribadi, saya senang menggunakan jasa JNE karena dengannya saya bisa berjualan untuk jenis produk saya dengan tarif yang wajar. Terlebih dengan aplikasi My JNE nya yang membuat saya tak perlu jauh jauh pergi ke kecamatan untuk cek ongkir.

Kesimpulan dan penutup

Dari pembahasan di atas bisa di ambil kesimpulan bahwa dengan segala keunggulan yang ada seperti tarif yang wajar, 7 Magnificentnya termasuk My COD dan lain sebagainya,  maka pantaslah jika saya sebut bahwa JNE dan segala komponenya adalah perusahaan jasa pengiriman express dan logistic terbaik di Indonesia.

Akhir kata, ini adalah opini pribadi saya yang murni dan tanpa di buat buat yang saya ikutkan dalam rangka mengikuti Give a Way kerjasama JNE dan blognya Mbak Pungky. Follow twitter @JNE_ID dan @pungkyprayitno untuk info terbaru darinya, terimakasih :-)

Sumber referensi artikel dan gambar
JNE
Bitstrips Mobile Apps

Posting Komentar

16 Komentar

  1. wih, komplit sekali mas, semoga menang ya mas Amir :)

    BalasHapus
  2. wah semakin canggih dunia digital sekarang.Kalau gak ngikutin bakal terus2 gak ngerti ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pokonya kalau gak update bakal ketinggalan

      Hapus
  3. Pas banget ya aplikasi My JNE untuk bisnis mas Amir :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, My COD nya bikin transaksi semakin aman

      Hapus
  4. Halo,

    Makasih yaa udah ikutan giveaway ini. Semoga beruntung! Aheu :D

    Salam,
    @pungkyprayitno

    BalasHapus
  5. Tulisan Mas Amir luar biasa deh, karena disertai infografis keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih, moga kita sama2 beruntung :-)

      Hapus
  6. ih...
    infografis sama ilustrasinya keren mas :)
    *jadi pengen belajar nih

    saya juga udah unduh aplikasi myjne, cuma masih belom bisa digunakan buat transaksi, palingan pertengahan bulan ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Misal nanti belum paham cara menggunakan My JNE, kunjungi saja artikel ini, ya ? Trimakasih dah berkunjung :-)

      Hapus
  7. Wuih super lengkap, infografisnya juga kereeeen. Pasti menang nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin amin amin, moga sukses juga buat Mbak nya :-)

      Hapus
  8. Balasan
    1. Sama2, kalau mau kirim alat ukurnya pake JNE ya, aplikasi androidnya juga bisa kok di download di playstore, namanya My JNE. Biar gak kena tipu, pakai MyCOD yang ada di dalam aplikasi My JNE ya, aman. Pokonya urusan kirim2 barang sama transaksi pakai JNE

      Hapus

Budayakan berkomentar dengan baik dan sopan :)