Pulau Maspari Sumatera Selatan - Pulau Perawan yang Harus di Jaga – di Lestarikan dan di Kembangkan

Foto : Agus Sulaiman
Hey…. kalian sudah tahu belum, jika di Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Sungai Lumpur, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir ini, ada sebuah Pulau indah nan cantik yang belum terjamah oleh manusia, namanya Pulau Maspari ?

Apa…..? Belummmm…....?Mungkin kalian tinggal di Planet Mars ya.....

Aduh, sayangnya saya sendiri juga beluuummm……xixixi…. #laludilemparsendal. Tapi enggak apa apa deh, mari kita ulas bersama sama ya…. Di namakan Pulau Maspari, karena pada salah satu bagian Pulau ini memiliki bentuk seperti ekor ikan pari. Dengan tambahan kata "Mas" yang entah itu artinya apa, di namakanlah Pulau Maspari. Wisata ini menjadi pilihan tepat buat yang merasa bosan dengan wisata yang itu itu saja di Sumatera Selatan.

Pulau ini masih sangat alami dan jarang di kunjungi, sehingga masih terjaga kebersihan dan keindahanyaPasirnya yang putih dan bersih, air lautnya yang jernih serta suasananya yang tenang, membuat siapa saja ingin berlibur ke sini dan ingin kembali lagi. Jika kalian pikir di Sumatera Selatan agak sulit menemukan wisata pantai karena mayoritas daerah rawa, maka Pulau Maspari jawabanya. Untuk pemerintah setempat, wisata ini wajib di promosikan karena merupakan wisata langka, agar semakin banyak orang yang berkunjung ke wisata ini.

Dan....seandainya nih ya, seandainya, karena saya belum pernah kesana. Jika suatu saat saya berkesempatan berkunjung ke Pulau indah ini, apa yang akan saya lakukan ?

Foto : Agus Sulaiman
Sebagai seorang blogger yang hobinya nulis, untuk melengkapi sebuah tulisan agar lebih enak di baca, yang akan saya lakukan yaitu memotret objek objek menarik seperti sunset di sore hari, mandi di pantainya sudah pasti. Lalu snorkeling, diving dan membawa kamera bawah air untuk memotret ikan dan trumbu karang yang masih asri juga harus. Dan yang tak boleh ketinggalan yaitu kulinernya atau makananya, kayak empek empek, tekwan, mie celor dll. Saya juga akan aktif bertanya kepada warga sekitar untuk mengetahui lebih dalam tentang keindahan Pulau ini. Karena di sini ada penangkaran penyu, saya juga akan meliputnya, supaya artikel saya nanti lebih padat dan berbobot.

Foto : Antaranews
Selain itu, kantong kresek tak lupa saya bawa untuk memungut sampah lalu saya buang ke tempatnya. Saya ini paling suka dengan kerapihan dan kebersihan, supaya Pulau ini terlihat lebih bersih, nyaman dan indah, agar anak cucu kita bisa tetap menikmati keindahan Pulau ini nanti. Membawa kantong kresek mungkin kelihatan sepele, namun pengaruhnya besar terhadap lingkungan jika kita mau peduli. Tapi sayangnya masih banyak dari kita yang belum sadar bahwa menjaga kebersihan itu penting.

Selain menulis adalah karena hobi, tapi secara tidak langsung  juga merupakan promosi ampuh dan bisa di ketahui orang dari seluruh dunia, terlebih jika blog atau website kita ramai pengunjung. Dengan pengaturan SEO se-sedemikian rupa, maka dengan mudah suatu kata kunci bisa nangkring di urutan teratas google. Juga dengan tambahan gambar grafis akan semakin mendukung optimasi pada artikel saya nanti. Dan pastinya tulisan saya berisi ajakan untuk datang ke Pulau ini. Di akhir artikel, saya Juga akan menyertakan pesan himbauan kepada masyarakat bahwa kesadaran terhadap lingkungan agar tetap terjaga keindahanya itu penting.

Lho, kalau mau buat artikel seperti ini, kenapa tidak mengambil sumber referensi di internet saja, kan banyak, tidak perlu jauh jauh kesana…. ?

Itulah bedanya tulisan berdasarkan sumber referensi di bandingkan dengan tulisan dari pengalaman pribadi. Tulisan dari pengalaman pribadi lebih memiliki nyawa dan lebih “hidup”  ketimbang  tulisan yang hanya berdasarkan sumber referensi. Tulisan dari pengalaman pribadi lebih di percaya orang karena berdasarkan kesaksian yang sebenarnya,  sehingga lebih berpotensi untuk “take action” dari pembaca. Lagian, jika di bandingkan dengan promosi melalui spanduk spanduk atau reklame seperti di jalan raya, cara ini lebih efektif karena tidak memakan ruang dan tempat.

Berdasarkan informasi yang di muat di harian kompas edisi Maret 2013 lalu, 80% orang di Indonesia melakukan akses internet sebelum bepergian ke tempat wisata. Dan pastinya hal ini juga di lakukan oleh turis asing sebelum mereka berwisata, entah itu ke destinasi negaranya atau luar negaranya, dan semakin lama akan semakin bertambah seiring perkembangan tekhnologi yang begitu pesat.

Untuk saat ini, saya pribadi ingin berkunjung ke Sumatera Selatan karena ingin tau seperti apa sih, gerhana matahari total yang kebetulan besok pada tanggal 9 Maret 2016 akan melewati Sumatera Selatan. Buat para traveler yang ingin melihat langsung peristiwa langka ini, bisa datang ke Sumatera Selatan. Anda bisa melihatnya melalui Jembatan Ampera ataupun tempat tempat lain. Gerhana ini baru akan terjadi lagi 100 tahun kemudian, jadi sayang jika di lewatkan.

Foto ilustrasi : Bayu Setyo Nugroho
Sekiranya itu saja yang bisa saya lakukan dalam aksi nyata jika saya berkunjung ke Sumatera Selatan. Hal ini juga akan saya lakukan jika saya berkesempatan berkunjung ke tempat tempat lain di Sumatera Selatan. Bagi seorang blogger, cara seperti ini mungkin kelihatan biasa saja, tapi sebenarnya memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan wisata itu sendiri. Dan untuk Anda sendiri, apa yang akan Anda lakukan jika berkunjung ke Sumatera Selatan ?

Sumber referensi artikel : http://www.kompasiana.com/agussulaiman/perjalanan-menuju-pulau-maspari_5500d05da333115b73511f56

Posting Komentar

2 Komentar

  1. wah...saya termasuk yg dr planet mars dong yaa...soalnya ga tau ada pulau ini hehe...

    salam kenal mas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau gitu sama dong, saya dari planet pluto malah...hahaha...

      Hapus

Budayakan berkomentar dengan baik dan sopan :)