Menjadi Kuli Proyek Bangunan Sebelum Ngeblog

Update Januari 2024  : sekarang udah ngeblog gak nguli lagi 

Nasib setiap orang emang berbeda-beda, ada yang hidupnya beruntung, kurang beruntung, kaya, miskin, hartawan, jelek, item dll.

Masalah pekerjaan pun berbeda-beda, ada yang jadi pekerja kantoran yang identiknya dengan orang pinter dan duit banyak, pengusaha, pedagang, buruh seperti saya ndak apalah yang penting halal dan saya senang menjalaninya dll.

Yang namanya kuli bangunan, kerjanya kasar, mungkin jaman sekarang banyak orang yang enggan memilih pekerjaan ini dengan berbagai macam alasan. 

Mungkin karena capeknya juga itu bisa di tebak, statusnya yang kurang bergengsi dll. Apalagi bagi orang orang jaman sekarang yang semakin pinter pinter  saja - bagaimana tidak - misalnya, hanya dengan menggerakan jari saja orang bisa mendapatkan uang banyak, tak perlu capek capek keluar keringat banyak seperti kuli bangunan.

Contohnya, dengan adanya internet kita bisa mencari uang, sudah tidak aneh profesi seperti ini, sudah banyak sekali orang yang memanfaatkan internet untuk mencari nafkah dan hasilnya pun sangat memuaskan, contohnya Joko Susilo, Anne Ahira dll.

Tetapi bagi saya, enjoy enjoy saja lah, senang senang saja lah, fun fun aja....selama apa yang saya kerjakanitu halal dati tidak merugikan orang lain, saya tetap senang menjalaninya. 

Lagian, kalao ndak ada kuli bangunan, kalo ndak ada kuli kasar, siap yang mau membangun rumah, gedung, ruko dan bangunan bangunan lainya. Kalo ndak ada kuli kasar, maka ndak ada kuli alus dong, jadi Tuhan itu maha adil, ada kaum bawah ada kaum menengah dan ada kaum atas, suapaya bisa saling terkoneksi dengan baik.

Ndak mungkin kan kalo semua orang di dunia kaya semua, miskin semua, pinter semua, bodoh semua, ndak adil itu namanya.

Kuli bangunan itu kerjanya angkat angkat beban berat, batu bata, semen 50kg, hebel, besi, adukan semen, adukan cor, kerjanya kotor dll. Tetapi, status buruh lepas ini bisa di bilang punya banyak waktu luang - bagaimana tidak - kita di di bayar jika kita kerja, jika tidak maka tidak di bayar juga, tidak terikat, lebih bebas menetukan waktu libur. 

Misal mau libur hari senin pun, bebaaaaaaaaaaasssss, selasa - bebaaaaaaaaaaaaassss - rabu, kamis, jum'at sampai minggu sampai senin lagi atau mau libur semaunya - bebaaaaaaaaaaaaaaassss. Tapi ya - itu, kalo kita libur ndak punya duit, he he he, terlalu banyak libur berarti orang pemalas juga, ndak mau gitu ah.

Kuli bangunan itu, kalo mandi bareng bareng dan gak pake kain semua, he he he, kecuali yang masih sedikit punya rasa malu, mereka masih menutup auratnya, dan itu sudah biasa banget. 

Ada juga mereka si kuli bangunan yang cukup berpendidikan, jadi tidak hanya mereka saja yang tak makan bangku sekolahan yang umumnya mengeluti pekerjaan ini, tapi mereka yang berpendidikan pun terkadang ada saja yang mau bekerja seperti ini, bukan tanpa alasan, karena faktor keadaan, mencari kerja tak kunjung dapat sesuai bidang pendidikanya, maka terpaksalah pekerjaan ini di ambilnya.

Juga bagi mereka yang pola berfikirnya panjang kedepan, sembari kerja mereka menyambil kuliah, pagi kerja - sore kuliah, atau senin sampai jum'at kerja dan sabtu minggu kuliah dengan mengambil program kelas ektensi atau kelas karyawan. Mereka tau dan sadar bawha pendidikan itu sangat penting untuk kehidupan selanjutnya, supaya hidup absa berubah menjadi lebih berkualitas.

Teman saya juga begitu, sekarang ia sudah mendapat gelar sarjana sosial  ( S.Sos ) dari kemauanya belajar, dan sekarang kehidupanya menjadi lebih baik dari yang dulunya seorang kuli bangunan.

Kira kira seperti itulah sedikit cerita tentang profesi kuli bangunan, biar kurang bergengsi tapi sangat di butuhkan, dan sejatinya semua pekerjaan apapun adalah baik, asalkan halal, jujur dan di jalani dengan penuh rasa tanggung jawab.

Dan masih banyak lagi cerita asik tentang profesi kuli bangunan, sampai jumpa lagi...

Dari nguli ini saya bisa sedikit mlester kamar, ngaci, lumayan jadi mengurangi biaya tukang. 

Btw gambar di atas alay, mau saya buang tapi jangan, buat kenang-kenangan, nanti gak seru kalau gak ada gambarnya. Maklum, itu dulu masih alay banget 

Posting Komentar

11 Komentar

  1. Gk apa apa mas justru kuli bangunan bisa berhasil karena kerja keras termasuk di internet.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Saya juga kuli bangunan mas...sing penting halal..

    BalasHapus
  4. kerja apapun jika dilakukan dgn ikhlas ,... Insaya Allah akan sukses

    BalasHapus
  5. Kalo mau jadi kuli bangunan itu bagaimana ya. Apa harus hubungi pemilik rumah yg punya atau bagaimana?

    BalasHapus
  6. Berbagai profesi telah saya lakoni, mulai dari petani, kuli bangunan, operator alat berat, tukang las, pengawas proyek dll.
    Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari pengalaman mulai dari yang paling enak sampai yang paling susah setengah mati mencekik leher, namun selama kita semua dalam jalan kebaikan Insya Allah selalu diberi berkat dan rahmat. Salam satu profesi

    BalasHapus
  7. Saya karyawan di swasta,usaha sampingan saya juga bertukang bangunan.yg penting halal dan hepy.terus tingkatkan keahlian biar lebih maju lagi.maju terus tukang bangunan.

    BalasHapus

Budayakan berkomentar dengan baik dan sopan :)